Tiktok yang pada mulanya adalah aplikasi untuk hiburan dengan meng-abadikan momen-momen istimewa dan tarian-tarian sebagai hiburan., berubah menjadi ajang untuk ekspresi kreatifitas, imajinasi dan fantasi. Ketika menjadi ajang ekspresi bagi semua orang dengan tidak memandang usia, sementara masing-masing orang memiliki standar nilai yang berbeda-beda, maka terjadi benturan-benturan nilai antara kreator dan penonton atau pemirsa.
Dari sini permasalahan muncul. Tiktok tidak hanya sebagai tontonan (obyek) budaya tapi menjadi tuntunan (motor), trend dan gaya hidup. Dampak negatif pun tidak terelakkan kepada masyarakat dan kaum remaja. Dunia pendidikan dan insan pendidikan menjadi khawatir dan gelisah. Pelarangan penggunaan gadget di sekolah berasrama, larangan oleh negara tertetu menggunakan tiktok, sederet aksi kekerasan dan asusila menjadi bukti dampak tiktok, meskipun ada beberapa dampak positif.
Tiktok lebih banyak berisi hal-hal yang negatif dari pada yang positif. Tiktok banyak berisi kekerasan, erotisme, mengumbar aurat, pelecehan, ajakan untuk perkelahian, pamer materi, ajakan yang membahayakan diri sendiri, prank, dan fantasi liar lain. Pengrusakan etika susila di tiktok dalam batas tertentu tidak dianggap melanggar konstitusi sehingga tidak ada sanksi. Pemerintah kita terlalu longgar dalam menerapkan nilai-nilai. Globalisasi dan kebebasan berekspresi melindungi praktek-praktek itu. Namun manfaat tiktok juga ada seperti untuk pendidikan, bisnis, berdakwah, tutorial, informasi penting dan iklan layanan masyarakat.
Cara paling bijak dalam bermedia sosial adalah dengan menghindari konten-konten negatif dan tidak memproduknya. Kita perlu mendalami secara detail apa dan bagaimana tiktok bekerja serta apa saja isi dari tiktok itu. Selanjutnya, kita renungkan apakah tujuan hidup sesungguhnya. Orang bijak adalah yang sebaik mungkin mengambil bekal di dunia untuk bekal diakhirat. Ini hanya bisa dipahami oleh seseorang jika ia sepenuhnya menyadari bahayanya di dunia dan di akhirat. Kekuatan yang mampu menahan diri adalah kepercayaan pada akhirat, keyakinan tentang hari pertanggungjawaban dan sanksi hukuman. Bagi yang tidak menyadari dan tidak mau tahu akan resiko pada dirinya, pasti akan terjerumus, hanyut dan memperturutkan kesenangan nafsu dengan tanpa terkendali.
Manfaat Positif Tiktok
Pertama, Pemasaran Produk Barang
Banyak orang yang memasarkan produk barang melalui tiktok. Baik memasarkan rumah, tanah, barang kebutuhan sehari-hari, makanan, minuman, mobil, pakaian, dan alat-alat elektronik. Dengan tiktok akan semakin banyak peroduk yang dikenali masyarakat sehingga semakin tinggi peluang untuk terjadinya transksi jual beli.
Kedua, Untuk Iklan Layanan Masyarakat
Baik pencegahan penyakit menular, pencegahan tindak kriminal, pemilihan umum, anjuran untuk hidup sehat, pencegahan tawuran, mengantisipasi musim hujan, atau himbauan-himbauan lain yang bermanfaat. Dan juga Tiktok bisa digunakan untuk tutorial dalam mengatasi masalah sehari-hari seperti cara bercocok tanam yang benar, cara memperbaiki peralatan yang rusak, tips hidup sehat, cara mengatasi problem kebersihan rumah, membuat handmade (hastakarya) dan memasak sederhana. Dari tiktok semakin banyak masyarakat yang mampu mengatasi masalah sederhana dengan baik
Dampak Negatif Tiktok
Pada dasarnya dampak negatif dari tiktok tidak pada teknologi atau radiasinya, tetapi lebih pada konten tiktok yang membawa dampak tersebut antara lain:
Pertama, Tiktok Bersifat Adiktif
Ini yang sangat dikhawatirkan oleh para pendidik dan orang tua. Teknologi Artifisial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini membuat tiktok menjadi makhluq serba tahu, serba memahami selera hiburan pengguna dan ahli dalam memberi apresiasi. Watak manusia suka suasana relaks, ingin santai-santai dan menyukai hiburan. Kondisi tegang, tertekan, stress dan penat sering diselesaikan dengan hiburan. Namun jika hiburan melebihi kebutuhan, maka yang terjadi adalah kecanduan dan ketergantungan.
Kedua, Masalah Fokus Dan Kosentrasi Jangka Pendek
Kebiasaan melihat tayangan yang cepat pada scroll tiktok membuat seorang sulit berkonsentrasi untuk membaca buku dan fokus. Buku bersifat pasif, tidak bersuara dan gambarnya tidak bergerak. Dibutuhkan keseriusan dan fokus untuk memahami makna per makna isi buku.
Ada beberapa aktifitas otak yang diaktifkan saat seseorang membaca buku. Ia harus mengeja kata per kata, ia mulai merangkai kata-perkata menjadi kalimat-kalimat. Kemudian dia berusaha menangkap makna dan pesan dari kalimat tersebut. Kemudian ia akan berusaha membuat kesimpulan-kesimpulan pada setiap aline. Jika ia menjumpai kata yang sulit dimengerti, ia akan mencoba memberikan makna yang mendekati. Kemudian ia akan berimajinasi dengan cerita pada bacaan tersebut. Kemudian ia akan mengkritisi jika ada hal-hal yang janggal atau tidak seseuai dengan pikirandan keyakinannya. Semua proses ini terjadi selama seseorang membaca buku atau tulisan. Sedangkan tiktok menyuguhkan hidangan audiovisual yang menghambat daya cerna, daya imajinasi, dan daya kritis seseorang. Tiktok tidak memberikan ruang untuk mengkritisi atau membangun daya imajinasi anak.
Pandangan Islam Dalam Berinteraksi Dengan Masyarakat
Bahaya Memuji
Dari sahabat Muawiyah RA saya mendengar Nabi SAW bersabda: “Jauhilah atas kalian saling memuji, sesungguhnya itu adalah sembelih” (riwayat Ahmad: 16837). Maksudnya adalah dampak dari suska memuji adalah seperti memotong leher orang lain. Artinya sangat membahayakan keselamatan hati orang lain. Gara-gara pujian, seseorang kan menikmati pujian itu dan berharap pujian itu ia dapatkan lagi. Pujian itu juga akan membawa seseorang pada sifat riya dan pamer, memunculkan sifat ujub. Kebanggaan diri yang berlebihan akan memunculkan sifat sombong.
Kesombongan ini akan menenggelamkan pelakunya dan membinasakannya. Rasulullah bersabda: Dari sahabat al Miqdad RA bahwasanya ada seorang laki-laki yang memuji Utsman RA maka al Miqdad mendekati kemudian berlutut, kemudian menaburkan ke wajah orang laki-laki tersebut pasir. Maka berkatalah Utsman RA: “Ada apa dengan anda?” maka al-Miqdad berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Jika kalian melihat orang yang suka memuji-muji maka taburkan di wajahnya pasir” (Hadis riwayat Imam Muslim). Hadits ini menunjukkan pada kita bahwa kita tidak baik mengelu-elukan seseorang secara berlebihan di depan yang dipuji.
Bahaya Memamerkan Kemolekan Tubuh
Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, suatu kaum yang memiliki cambuk ekor sapi untuk memukuli manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. (Muslim:2128)
Mengapa menampakkan bentuk menjadi berbahaya? Letak bahayanya pada dua pihak. Pada pihak pelaku akan muncul sifat suka memamerkan tubuh pada orang lain tidak pada tempatnya. Ia mengharapkan pujian di balik perbuatannya. Dampak berikutnya adalah hilangnya rasa malu, muncul sifat ujub bangga diri dan sombong. Ia akan lali dari memperbaiki akhlaq dan hatinya. Ia akan sibuk dengan penampilan luar. Sedangkan bahaya bagi laki-laki yang memandang adalah akan meninbulkan dorongan syahwat, fantasi, dan berujung pada perbuatan keji dan kerusakan akhlaq. Terjadinya perzinaan, perselingkuhan, pencabulan dan kekerasan seksual sering disebabkan karena hal-hal yang mendorong syahwat. Itulah alasan Rasulullah SAW melarang keras dengan ancaman pelakunya tidak bisa mencium bau surga. Artinya ini merupakan salah satu dosa besar.
Bahaya Mengolok-Olok Dengan Meniru Perilaku Orang Lain
Dalam surat al Humazah ayat pertama Allah mencela orang orang yang mengolok-olok orang lain: “Celakalah bagi para pengumpat dan pencela” (Surah al-Humazah: 1). Dalam tafsir Taisir, kata humazah adalah mencaci dan mencela orangan lain dengan perbuatan atau dengan isyarat. Sedangan lumazah adalah mencemooh, mengumbar aib orang lain dan mencaci dengan kata-kata. Keingintahuan untuk melihat membutuhkan persetujuan dan citra orang yang dilihat jatuh ke dalam hati dan keasyikan dengannya, dan idenya adalah untuk menaklukkannya, jadi Prinsip hasutan adalah dari rasa ingin tahu untuk melihat.
Seperti dalam Al-Musnad, Nabi, dia berkata, “Pandangan adalah panah beracun dari panah setan.” Jadi siapa pun yang menundukkan pandangannya karena Allah, Allah akan mewarisi kepadanya rasa manis yang akan dia temukan dalam dirinya. hati sampai hari ia bertemu dengan-Nya. Di antara bahaya pendangan mata adalah masuknya syetan dalam pandangan mata, terjadinya lebih cepat dari pada udara yang berhembus di tempat yang kosong, menghiasi bayangan apa yang dilihat, maka jadilah ia seperti patung yang mana hati bersimpuh padanya, lalu ia akan memberi janji-janji dan angan-angan.
Menyalakan dalam hati api syahwat, menuangkan kayu bakan kemaksiyatan. Dampak lain adalah akan menyibukkan hati, menjadikan seseorang lupa dari hal-hal yang memberikan kemaslahatan baginya. Menjauhkan dirinya dengan perkara yang memberikan manfaat baginya. Ia akan berbuat berlebih-lebihan dengannya, maka selanjutnya akan terjatuh pada mengikuti hawa nafsu dan kelalaian.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah