SZA
SZA

Dihantui Islamofobia, Penyanyi Amerika Ini Takut Kenakan Hijab Usai Serangan 9/11

Los Angeles – Islamofobia yang masih tinggi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) membuat banyak umat Islam yang ketakutan mengenakan atribut dan cara berpakaian umat Muslim. Salah satunya adalah penyanyi AS, SZA.

SZA mengungkapkan curahan hatinya terkait Islamofobia yang dialaminya kala berusia 11 tahun. Ia berhenti mengenakan hijab setelah serangan 11 September 2001 karena sangat takut akan reaksi sekelilingnya.

Dilansir dari laman The Guardian, Senin (19/4/2021), SZA tumbuh dalam keluarga Muslim di komunitas yang didominasi kulit putih di New Jersey, Amerika Serikat. Pelantun Good Days ini berbicara dengan serial Snapchat situs web Muslim Girl soal pengalamannya.

“Saya berhenti memakai hijab setelah 9/11 karena saya sangat takut,” kata SZA.

Insiden itu terjadi saat duduk di bangku sekolah dasar. “Saya sangat menyesal, takut atau peduli dengan apa yang dikatakan orang tentang saya,” tambahnya.

Ia menyebut, mulai mengenakan hijab lagi di sekolah menengah. Namun, pemilik nama asli Solana Rowe tersebut merasa dihakimi oleh masyarakat karena tidak cukup taat.

“Mereka seperti, ‘Apa ini? Kamu tidak menjalani hidupmu dengan benar. Kamu bukan benar-benar Muslim. Diam.’ Saya selalu membiarkan seseorang mendikte saya,” lanjutnya.

twitter sza
twitter sza

Pada saat yang sama, Rowe menyampaikan bahwa non-Muslim memproyeksikan gagasan kepadanya bahwa ia “ditindas” karena penutup kepalanya.

“Saya tidak percaya Islamofobia secara acak memutuskan bahwa saya ditindas karena saya menutupi rambut saya.”

Perempuan berusia 30 tahun tersebut mengungkapkan bahwa keluarganya menjadi korban kejahatan karena keyakinan mereka.

“Seseorang melempar batu bata ke masjid ayah saya,” katanya dalam siaran tersebut.

Ia menyebut, ketika pertama kali memulai kariernya, SZA merasakan tekanan dari industri rekaman untuk berpakaian terbuka.

“Pada awalnya, saya memiliki banyak orang yang memberi tahu saya. Menurut mereka seperti apa penampilan saya dan seperti apa saya harus berpakaian. Dan untuk beberapa alasan saya tidak peduli, sama sekali,” katanya.

Ia mengisyaratkan kemungkinan akan memakai jilbab di masa depan.

“Kami tampil(pertunjukan) di Malaysia dan Indonesia dan sangat menghibur bisa mengenakan hijab saat pertunjukan,” katanya. “Saya selalu bolak-balik (memakai hijab) seperti, haruskah saya menutupi diri (memakai hijab)? Karena saya tidak ingin menutup setengah-setengah,” ungkapnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

KH Maman Imanulhaq 1

Hari Santri 2025; Santri Garda Terdepan Jaga Kedaulatan Bangsa dan Rawat Nilai-Nilai Keislaman yang Damai

Jakarta – Perjuangan santri tidak boleh dibatasi hanya pada ruang ibadah dan ritual keagamaan. Santri …

ponpes salafiyah syafiyah sukorejo 1 169

Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Raih Penghargaan Pesantren Transformatif 2025

Jakarta — Suasana hangat dan penuh apresiasi mewarnai malam penganugerahan Pesantren Award 2025 yang digelar di …