Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pelaksanaan kebijakan new normal atau normal baru yang akan diterapkan membuat kapasitas masjid di Indonesia hanya mampu menampung 40 persen dari kapasitas normal. Dengan demikian, harus dilakukan strategi agar kegiatan ibadah di era new normal tetap berjalan baik. Salah satunya menggelar salat dalam beberapa gelombang.
“Ketentuan jaga jarak minimal satu meter maka daya tampung masjid hanya 40 persen,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM. Jusuf Kalla melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Untuk memenuhi kebutuhan jamaah dan mempedomani tujuan syari’at (maqashidus-syari’ah) pelaksanaan Salat Jumat juga bisa dilaksanakan di samping masjid, mushala dan tempat umum.
Kemudian, bagi daerah yang padat penduduk ibadah Salat Jumat dilaksanakan dua gelombang. Selain membuka masjid untuk ibadah salat lima waktu dan salat Jumat, DMI juga menyerukan sejumlah hal yaitu menjaga keselamatan jamaah dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Mengenakan masker dari rumah, membawa sajadah atau sapu tangan sendiri dan keperluan lainnya. Pengurus masjid juga harus disiplin untuk membersihkan lantai rumah ibadah dengan karbol dan disinfektan serta menyiapkan cairan pembersih tangan,” tutur JK.
Selain itu, imbau JK, pengeras suara rumah ibadah juga digunakan sebagai media yang efektif untuk informasi penting dan bersifat darurat terkait COVID-19. Menampung zakat dan infak dari masyarakat baik uang atau sembako serta mendayagunakan semaksimal mungkin untuk peningkatan imunitas kesehatan jamaah.
JK juga meminta agar menyiagakan masjid sebagai pos reaksi cepat jika ada jamaah yang tertular COVID-19 dengan memperkuat moto DMI “Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid”.
“Terakhir jamaah yang sedang sakit, batuk, demam, sesak napas dan mengalami gejala flu agar melaksanakan ibadah di rumah masing-masing hingga dinyatakan sembuh,” kata JK.
