Jakarta – Pemerintah tengah menggodok rencana pemberlakukan tatanan new normal yang merupakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bila era new normal diberlakukan, tidak ada jalan lain masyarakat wajib menjalankan protokol kesehatan yang datang dari hati sanubarinya dalam setiap lini kehidupan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19, bukan takut karena ada petugas.
“Membangun kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan yang perlu dilakukan sekarang demi kebaikan kita bersama, lalu diberilah ajaran atau ilmu bahwa menjalankan protokol kesehatan itu dianjurkan oleh agama yang karena itu mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ujar Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis dikutip dari laman Okezone, Sabtu (30/5/2020).
Menurut Cholil, untuk menerapkan protokol kesehatan ini, umat Islam tidak perlu bantuan Polri dan TNI agar disiplin. Baginya, perilaku baru ini harus datang dari hati dan menjadi kebiasaan sehari-hari yang memang dilakukan atas dasar kesadaran diri sendiri.
Oleh karena itu peran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gugus Tugas, dan para ulama diperlukan untuk melakukan sosialisasi intens kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan.
Ia menilai, cara seperti menggunakan TNI dan Polri mungkin masyarakat tidak mengerti dan tidak sadar, sehingga ketika ada polisi dia pakai masker, ketika ada TNI dia bersih-bersih, tapi ketika tidak ada mereka tidak disiplin.
Kiai kelahiran Madura ini menjelaskan, jika kesadaran sudah terbangun, jangankan di tempat ibadah, di rumah pun masyarakat tentu akan patuh menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Hal ini yang semestinya dilakukan umat Islam, dan masyarakat secara umum.
“Ketika kesadaran menjalankan protokol kesehatan sudah menjadi karakter diri umat, maka ketika ada di tempat kerumunan, dia menjaga diri dan memagari diri dengan pakai masker dan jaga jarak. Dua itu yang paling pokok di samping tentu kesehatan cuci tangan dan sebagainya,” imbuhnya.
Kesadaran ini diyakini Kiai Cholil, akan menjadi karakter dan kebiasaan baru masyarakat yang kekinian disebut sebagai kehidupan new normal.