Festival Gandrung Sewu 2018 Banyuwangi Ditolak Ormas Islam, Islam Anti Kesenian?

Jakarta Kegiatan Festival Gandrung Sewu merupakan gelaran rutin yang menampilkan Gandrung tarian khas Banyuwangi Direncakan pagelaran ini akan digelar di Pantai Boom Banyuwangi Sabtu 20 10 2018 Kabar tidak sedap datang karena salah satu ormas Dewan Pimpinan Wilayah DPW Front Pembela Islam FPI Banyuwangi menolak pagelaran tersebut Sebagaimana dikutip dari www detik com Kamis 18 Oktober 2018 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan tetap menggelar kegiatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuar menegaskan tari gandrung merupakan warisan seni dan budaya asli Banyuwangi yang saat ini sudah diakui dunia Kegiatan yang sudah sudah digelar 7 kali di tempat yang sama menurut Yanuar sama sekali tidak mengekspresikan perilaku maksiat Tari gandrung ini telah resmi digunakan tarian ucapan selamat datang setiap ada kegiatan di Banyuwangi Sehingga Festival Gandrung Sewu ini murni pertunjukan seni dan budaya yang setiap tahunya di laksanakan di Kabupaten Banyuwangi Kita tidak bisa merubah itu karena itu asalnya ada Gandrung sewu adalah bahasa bagaimana mengenalkan gandrung lebih elegan ke dunia Internasional Jadi gandrung yang sewu ini adalah murni tontonan seni dan penampilan Makanya tidak ada unsur sebagaimana yang diisyaratkan oleh pakem pakemnya gandrung di dalam budaya itu sendiri Gandrung itu kan ada macam macam ada gandrung terop ada seblang subuh macam macam itu tegas Muhammad Yanuar sebelumnya DPW FPI Banyuwangi mengeluarkan surat pernyataan sikap penolakan kegiatan tersebut yang tertuang dalam surat No 0003 SK DPW FPI Banyuwangi II 1440 Tertanggal 11 Oktober 2018 Ketua DPW FPI Banyuwangi H Agus Iskandar membenarkan adanya pernyataan sikap tersebut Benar Itu pernyataan sikap kami Maksudnya adalah kami mengingatkan agar kita tidak diazab oleh Allah karena mengumbar kemaksiatan seperti itu Kejadian bencana di Palu harus menjadi cermin bagi kita warga Banyuwangi ungkap Agus kepada wartawan Kamis 18 10 2018 Apakah memang benar Islam melarang kesenian dan anti kebudayaan Menurut Quraish Shihab dalam laman resminya http quraishshihab com dengan tema Islam dan Seni menyatakan bahwa banyak orang yang salah paham tentang sikap Islam terhadap seni Padahal seni itu sangat luas mulai dari penampakan lahiriyah seperti pakaian penampilan tutur kata hingga bentuk batin melalui kepekaan rasa yang melahirkan budi pekerti Setiap agama menurut Quraish Shihab mempunyai keindahan untuk diajarkan dan dianjurkan Puluhan ayat Qur an menggugah manusia memandang keindahan alam sekitar dari gunung matahari hingga langit yang indah Nabi Muhammad saw pun membenarkan nyanyian yang menggugah hati atau yang menimbulkan semangat Bahkan lagu lagu Barat pun dapat mengekspresikan dan sejalan dengan nilai nilai Islami Dulu seni dilarang secara tegas karena dijadikan sarana ibadah selain Allah Jika seni itu tidak mengarah pada penyembahan selain Allah dan merupakan eksprsi keindahan maka hal itu menurut Quraish Shihab boleh boleh saja Bahkan menurut pendapat ulama Nabi Sulaiman pun memberintahkan untuk membuat antara lain patung patung QS Saba 934 13 yang bukan disembah tetapi untuk dinikmati keindahannya Begitu pula ketika sahabat sabahat Nabi saw menduduki Mesir mereka menemukan patung peninggalan dinasti Firaun Mereka tidak menghancurkan bahkan sampai kini dipelahara dengan baik Itu artinya Islam tidak melarang seni dan keindahan selama tidak bertentangan dengan norma Islam

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …