Habib Luthfi Kirab Kebangsaan
Habib Luthfi Kirab Kebangsaan

Habib Luthfi: Budaya dan Agama Tak Bisa Dipisahkan

Semarang – Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengungkapkan bahwa Indonesia terbentuk dari berbagai budaya dan agama dan tidak bisa dipisahkan. Peninggalan-peninggalan masa lalu menjadi bukti kuat tentang keberagaman itu.

“Secara nasional tidak bisa kita pisahkan. Masjid Demak, Prambanan, Borobudur, Candi Pawon, itu kan kekayaan bangsa. Itulah kemajuan bangsa kita, mestinya kita bisa mencontoh para beliau, bukan pecah belah, ribut saja, masalah dan lain-lain. Kapan bangsa kita akan maju? Jangan kita jadi bangsa yang tertinggal,” ujar Habib Luthfi di sela-sela mengikuti Kirab Kebangsaan di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Semarang, Jumat (24/1/2020) akhir pekan kemarin.

Karena itu, lanjut Habib Luthfi, bangsa Indonesia harus menghormati para leluhur yang berpikiran maju. Bangsa Indonesia juga harus menjaga persatuan agar tidak mudah terpecah belah dan menjadi bangsa yang tertinggal.

Habib Luthfi menegaskan leluhur bangsa Indonesia memiliki pola mikir maju dan intelektual tinggi. Dia menyontohkan karya-karya warisan leluhur berupa bangunan-bangunan kokoh bertahan lama yang diyakini melalui perhitungan teliti lengkap dengan teknologi menghadapi bencana.

“Kalau kita mau lihat yang sebenarnya, apalagi kita mau mengkaji, Masjid Demak, Borobudur sampai Prambanan ternyata leluhur bangsa kita itu maju intelektualnya dan pola pikirnya,” kata Habib Luthfi.

Selain Habib Luthfi, kirab itu juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta para pejabat TNI dan Kepolisian di Jateng.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Haji mabrur

Dewan Ulama Saudi Nyatakan Haji Tanpa Izin Dosa, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Dibolehkan

Jakarta – Dewan Ulama Senior Arab Saudi menyatakan ibadah haji tanpa izin tidak diperbolehkan dan …

Relijius copy

Indonesia Menempati Negara Paling Relijius Sejagad

Jakarta – Indonesia adalah negera mayoritas beragama Islam. Sepertiga dari kurang lebih 270 juta penduduk …