gontor
gontor

Ikuti Kebijakan Pemerintah, Santri Pondok Gontor Belajar Dirumah Masing-masing Selama Virus Corona Belum Jinak

Semarang – Dikeluarkanya kebijakan oleh pemerintah untuk memberlakukan sistem pembelajaran secara daring selama pandemi virus corona belum dapat dijinakkan juga berimbas pada sejumlah Pondok Pesantren yang juga harus menyesuaikan sistem pembelajaran dengan aturan pemerintah.

Menyikapi kebijakan pemerintah, banyak pengasuh ponpes yang mengizinkan satrinya untuk pulang sembari menunggu perkembangan virus corona. Sejumlah santri Pondok Pesantren Gontor juga telah mulai kembali ke keluarga masing-masing. Ratusan santri yang belajar di Pondok Pesantren Gontor tersebut tiba di Kompleks GOR Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, seperti dikutip dari laman kompas.com, Minggu (12/4/2020) pagi.

Yusuf Effendi, panitia lokal kepulangan santri Ponpes Gontor di Kabupaten Semarang mengatakan, total ada 290 santri yang pulang ke keluarganya.

“Mereka diangkut menggunakan tujuh bus dan satu mobil jenis elf,” kata Yusuf di Kompleks GOR Wujil, Minggu (12/4/2020).

Sesampai di lokasi, para santri menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas dari Dinkes Kabupaten Semarang.

Selain itu, dilakukan juga pembersihan tas dan barang-barang yang dibawa para santri dengan menggunakan disinfektan oleh BPBD dan relawan.

“Santriwati yang dipulangkan ke Kabupaten Semarang ini merupakan Ponpes Gontor yang berada di Mantingan, Ngawi Jawa Timur dan di Kediri Jawa Timur,” jelas Yusuf.

Ia menjelaskan, kepulangan santriwati Ponpes Gontor tersebut berdasarkan konsulat. “Mereka berasal dari Konsulat Semarang.

Di antaranya Salatiga, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Demak, dan juga Kendal,” jelasnya.
Sementara Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan kepulangan para santri hari ini adalah yang terbanyak. “Kami berkoordinasi dengan pondok pesantren pemulangan dipusatkan di Kabupaten Semarang. Setelah menjalani protokol kesehatan penanganan Covid-19, mereka bisa berkumpul dengan keluarganya.

Dari pemeriksaan, kondisinya baik semua,” paparnya.

Khusus untuk santri yang berasal dari Kabupaten Semarang nantinya didata secara rinci oleh Dinkes Kabupaten Semarang. Pendataan tersebut untuk dilakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan secara berkala.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …