Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) angkat bicara terkait terkait video dua orang anggota Banser yang dicap kafir oleh seorang oknum. Ketua Harian PBNU Ketua Harian PBNU, Robikin Emhas memuji sikap anggota Banser yang tidak terpancing cacian dari pria berkaus hitam tersebut.
“Sikap sahabat Eko patut dipuji. Tenang, sabar dan tidak terpancing provokasi berupa olokan, cacian, paksaan dan tindakan yang mengesankan diri paling tahu Islam,” tutur Robikin kepada wartawan.
Menurutnya, respons anggota Banser tersebut membuktikan kedalaman kualitas agama dan akhlak. Dia menyebut Islam melarang mengkafirkan sesama muslim.
“Islam melarang pengkafiran terhadap sesama muslim. Mudahnya menjatuhkan vonis kafir ini boleh jadi disebabkan karena ideologi takfiri yang belakangan berkembang di Indonesia. Baginya, selain pengikut ajarannya adalah kafir. Sehingga stempel kafir disematkan kepada siapa saja yang tidak sepaham dengan ajarannya. Tidak peduli sesama pemeluk Islam yang pokok ajaran agama berupa syahadat, salat, puasa, zakat dan hajinya sama,” tutur Robikin.
Robikin menyebut perilaku merasa paling Islam namun disertai akhlak tercera justru mencoreng wajah Islam. Dia juga menyebut sikap itu justru menurunkan keluhuran ajaran Islam.
“Perilaku merasa diri paling Islam, apalagi disertai akhlak tercela dengan mengolok, mencaci dan memaksa justru mencoreng wajah Islam dan menurunkan keluhuran ajaran Islam itu sendiri,” jelasnya.