f0201b29 0fbc 4401 aeed 90b38998fcfa scaled
f0201b29 0fbc 4401 aeed 90b38998fcfa scaled

Ini Taggapan TGB Soal Kepulangan Habib Rizieq Shihab: Yang Mengikuti Silahkan, yang Tidak Juga Silahkan

LOMBOK – Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi menghormati semua ulama, termasuk Habib Rizieq Shihab, namun penghormatan terhadap ulama tidak serta merta diikuti dengan taklid buta (mengikuti tanpa pemahaman), oleh karenanya Tuan Guru Bajang mempunyai sikap tersendiri terkait dengan kepulangan  Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

TGB menekankan bahwa penghormatan terhadap ulama tidak lantas mengikuti semua yang ulama tersebut lakukan, berhati-hati dalam mengambil sikap merupakan cerminan kedewasaan dalam melihat segala persoalan, baik persoalan keagamaan maupun pada ranah politik.

Dalam menghormati HRS, TGB menekankan ada beberapa alasan TGB menghormatinya, ada yang secara umum dan secara khusus.

Seperti diberitakan dikutip dari laman tribunnews (14/11). TGB mengatakan menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Dalam menghormati HRS, TGB menekankan ada beberapa alasan menghormatinya, ada yang secara umum dan secara khusus.

Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, dan persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.

“Adapun sebab khusunya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama,” papar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini.

Nahdlatul Wathan adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat.

Selain itu TGB juga mengatakan terkait mengikuti seorang ulama, di mana harus juga dibarengi dengan kepahaman.

”Yang mau mengikuti silahkan, yang tidak juga silahkan, tapi harus dengan kepahaman,” ujar mantan Gubernur NTB tersebut.

Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorangpun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara berislamnya.

Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

“Jangan mengecilkan Islam pada seseoang. Tidak ada satu orang pun di dunia ini selain Rasul SAW yang bisa mengatakan pendapatnyalah yang paling benar dalam memahami dan melaksanakan Islam,” tegasnya.

Lantas terkait pandangan politik, pihaknya mengaku ada beberapa hal yang tidak sependapat dengan Habib Rizieq Shihab.

Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.  “Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau,” tandasnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

daging dan sosis babi

Babi Dinilai Bergizi, Tapi Tetap Haram: Mengapa Islam Melarang yang Tampak Baik?

Baru-baru ini, sebuah penelitian internasional yang dikutip oleh Food.detik.com, mengungkap daftar 100 makanan paling bergizi …

Prof Yudian Wahyudi

Gerakan Kebajikan Pancasila, Amal Jariyah untuk Persatuan Bangsa

Ambon — Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menegaskan bahwa gerakan Relawan …