Cover Move Away From the Bomber
Cover Move Away From the Bomber

Ketika Wartawati Non-Muslim “Menyamar” Untuk Merasakan Langsung Jadi Muslimah di Tengah Kaum Barat

Perth – Stigma negatif selalu dialami umat Muslim, khususnya kaum Muslimah saat berada di tengah-tengah masyarakat barat. Dengan menggunakan Muslimah bahkan memakai cadar, mereka langsung dicap sebagai golongan ekstremis.

Seperti yang diterbitkan surat kabar The Sunday Times yang terbit di Perth, Australia Barat, Minggu, 14 November 2015 lalu. Surat kabar mingguan itu membuat berita utama dengan judul besar ”Move Away from the Bomber” (‘Menjauhlah (jaga jarak) dari pengebom). Berita dilengkapi  gambar seorang wanita berpakaian Arab Muslim dengan semua bagian badan tertutup, menggunakan jilbab, berpakaian longga, dan cadar sebagai penutup muka.

Lalu, apakah gambaran Muslimah dengan berpakaian seperti itu identik dengan pengebom? Dikutip dari laman Republika.co.id, wanita yang terpampang besar fotonya di bagian headline itu ternyata wartawati The Sunday Times, Louise Pemble yang notabene adalah non-Muslim.

Dia menyamar menjadi seorang Muslimah. Tujuannya, agar dia bisa merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang Muslimah dengan pakaian seperti itu dan melihat bagaimana reaksi masyarakat Australia terhadapnya dengan pakaian tersebut.

Dengan pakaian seperti itu, Louise berkeliling kota Perth, utamanya di tempat umum semacam pertokoan dan kafe. Tak banyak tempat yang dia singgahi, tetapi tempat-tempat itu adalah tempat ternama bagi penduduk. Sebut saja Northbridge, pertokoan di kawasan Hay street yang terletak di jantung kota Perth. Semuanya dilakukan dengan mengendarai transportasi umum semacam bus dan kereta.

Sebelum melaksanakan misinya ini, Louise meminta izin kepada Australian Federation of Islamic Councils, organisasi Islam di Australia. Dia direstui badan itu untuk menjalankan misinya. Bahkan, masyarakat Muslim Perth membantu dia untuk memakai baju yang pas untuknya.

Dalam bagian lain tulisannya yang berjudul ”How it feels to be an outsider”, Louise Pemble menulis dia merasakan berbagai macam cemohan, celetukan, dan bisikan dari orang Australia. Tapi dia ternyata mendapatkan kejutan karena masyarakat muda Australia wellcome terhadapnya. Yang mencemooh dan menghina Louise adalah masyarakat yang lebih tua.

Hinaan yang datang cukup membuat kuping panas bagi seorang awam. Beberapa celetukan yang dia peroleh dari orang-orang tua (elderly people) antara lain ”stupid woman” yang berarti ”wanita bodoh”. Puncaknya ketika dia mendapat cemohan dari wanita berusia lanjut dengan berkata seperti di headline surat kabar itu: ”move away from the bomber.”

Saat mengunjungi tempat-tempat umum di Australia, Louise Pemble menulis reaksi masyarakat terlihat berlebihan dalam melihatnya, memandangnya, dan mengamatinya. Seolah-olah, ketika wanita itu lewat, daerah tersebut menjadi ‘siaga I’.

Dalam tulisan Louise yang menarik itu, dia menceritakan pernah mendengar bahwa ada seorang Muslimah yang ketika berada di sebuah pusat perbelanjaan bernama Carousel, mendapat perlakuan buruk. Misalnya diludahi, dilecehkan, bahkan ada yang sampai ditarik dan dirobek jilbabnya.

Di samping berbagai hinaan dan cemohan yang dia terima, secara mengejutkan ketika berada di kereta, Louise ditawari tempat duduk oleh seorang penumpang. Di kereta itu, ia diterima oleh orang-orang di dalamnya. Padahal, hal yang ia pikirkan saat itu adalah kemungkinan sebagian besar orang berpikir bahwa Louise akan melakukan bom bunuh diri dengan pakaian seperti itu. Tetapi ternyata tidak begitu adanya.

Di dalam akhir tulisannya, Louise menyampaikan kesannya terhadap misinya ini. Dia menulis, sisi positif berada di dalam pakaian Muslimah seperti itu adalah sebuah ”kebebasan”. Kebebasan dalam artian dia tidak menjadi perhatian hanya karena tubuh dan rambutnya. Namun sisi negatifnya, dengan berpakaian seperti itu, keamanan dan kenyamanan diri menjadi tidak pasti.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

berbuka puasa ala Rasul

Bingung Puasa Sunnah Syawal atau Membayar Hutang Puasa?

Setiap tahun, umat Islam dihadapkan pada pilihan yang penting: apakah lebih baik melaksanakan puasa sunnah …

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …