Ini Wanita Uighur Yang Menolak Bungkam Atas Perlakuan Pemerintah China

Jakarta Perlakukan pemerintah China terhadap etnis minoritas Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang tengah mendapat sorotan keras dari dunia internasional Pro dan kontra antar negara anggota PBB terhadap tindakan China ini pun memanas Ditambah klaim kelompok kelompok hak asasi manusia HAM dunia yang mengungkapkan bahwa kamp pelatihan yang dikatakan pemerinta China adalah kamp konsentrasi untuk memaksakan ideologi komunis kepada Muslim Uighur Di tengah pro dan kontra itu Sairagul Sauytbay salah satu Muslim Uighur punya cerita yang menjelaskan mengapa banyak warga Muslim China masih bungkam atas penyiksaan dan pemukulan yang mereka alami selama ini Sauytbay perempuan dari etnis Kazakh yang melarikan diri dari China tahun lalu Ia membeberkan kisahnya setelah dia menjalani apa yang disebut pelatihan bagi etnis minoritas di Provinsi Xinjiang China Ia sempat lari ke Kazakhstan tempat dia mencari perlindungan Namun Sauytbay dituduh melintasi perbatasan secara ilegal Dia digeledah bugil dan dipaksa aparat untuk tutup mulut soal gerakan deradikalisasi Beijing yang membuat ratusan ribu warga yang tinggal di kamp merasa hidup di penjara Baca Juga Tokoh Muslim Uighur dan Rohingya Bertemu Trump China MeradangKelompok pembela hak asasi mengatakan China menahan satu juta warga di sejumlah kamp yang berada di Xinjiang wilayah yang mayoritas dihuni etnis muslim Uighur Di kawasan ini ketegangan etnis kerap berujung kekerasan Dikutip dari laman Reuters via laman Merdeka com Jumat 19 7 2019 bekas tahanan di kamp menyebut tempat itu penjara dan mengatakan bahwa orang bisa ditahan selama berbulan bulan didoktrin ideologi Komunis Namun pihak Beijing menyebut kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang dirancang untuk mencegah terorisme dan ekstremisme Sauytbay 42 tahun bekerja sebagai kepala sekolah sebuah taman kanak kanak di Ili Kazakh Xinjiang ketika dia tiba tiba direkrut paksa pada November 2017 untuk mengajar bahasa dan budaya Mandarin sekaligus doktrin Partai Komunis kepada para tahanan di kamp Suami Sauytbay dan dua anak mereka sudah lebih dulu pindah ke Kazakhstan tapi paspor miliknya disita sehingga dia tidak bisa ikut pergi Ketika tiba di kamp Sauytbay kaget dengan perlakuan yang diterima para tahanan Dia melihat pemukulan dan penyiksaan Saya kenal banyak dari mereka Ada warga yang pekerjaannya gembala penulis sampai aktivis sosial Mereka bukan orang orang yang bersalah kata Sauytbay Baca Juga Kasus Uighur Kenapa Negara Mayoritas Muslim Membela Cina Empat bulan kemudian aparat memulangkan Sauytbay Dia dipecat dari pekerjaannya di taman kanak kanak Karena khawatir dia akan segera dijebloskan juga ke kamp sebagai tahanan Sauytbay melarikan diri ke Kazakhstan secara ilegal melalui Khorgos kawasan bebas perdagangan di perbatasan Sauytbay kemudian ditahan di Kazakhstan dan diadili tapi pengadilan menolak memulangkan dia ke China dan hukumannya ditangguhkan Dia kemudian mengajukan suaka tapi permohonannya ditolak karena tidak ditemukan alasan persekusi yang memadai Bulan lalu dia dan keluarganya terbang ke Swedia Di sana dia mengajukan diri untuk tinggal Di Kota Trelleborg Swedia Sautbai menceritakan pengalamannya Dia mengatakan aparat Kazakhstan memperingatkan dirinya agar tidak mengkritik China Setelah saya tiba di Kazakhstan dan menyaksikan semua itu saya ingin mengabarkannya kepada dunia Tapi Komite Keamanan NAsional dan mantan pengacara saya Abzal Kuspan memaksa saya tutup mulut ungkap Sautbai Baca Juga Setelah 22 Negara Mengecam Kini 37 Negara Dukung Perlakuan China Terhadap Muslim UighurKuspan membenarkan dia menyarankan Sauytbay untuk tidak menceritakan soal kamp tahanan di China untuk menghindari keputusan pengadilan yang akan memberatkannya dan menolak permohonan suakanya Prioritas kami yang pertama adalah memastikan dia tidak diserahkan ke China kata Kuspan Sejak ditahan di Kazakhstan Kuspan tahu betapa Sauytbay mengalami tekanan Dia ditahan di sebuah gedung ditelanjangi Komite Keamanan Nasional Kazakhstan tidak menjawab permintaan tanggapan dari Reuters soal dakwaan Sauytbay Kementerian Luar Negeri China membantah pernyataan itu Mereka menuduh Sairagul Suytbai terbukti melintasi perbatasan secara ilegal dan harus mendapat hukuman keras

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …