Jakarta – Kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengaku sebagai dalang penembakan massal yang menewaskan kurang lebih 133 orang tdi Crocus City Hall, Moskow,Jumat (22/3/2024) malam. Pengakuan itu disampaikan ISIS di media sosial mereka.
“Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).
ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat.
Peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (22/3) waktu setempat di Crocus City Hal, Moskow. Aksi itu berlangsung di tengah konser grup band rock asal Rusia, Picnic.
Saksi mata di lokasi kejadian para pelaku mengenakan seragam kamuflase. Pelaku kemudian melepaskan tembakan dan melemparkan granat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan itu adalah “serangan teroris berdarah”. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.
Pihak Gedung Putih juga telah buka suara terkait penembakan massal yang terjadi di Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.
“Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.