Ambon – Dalam suasana penuh kekhidmatan, civitas akademika Universitas Muhammadiyah (UM) Maluku kembali berkumpul untuk meneguhkan komitmen dakwah yang berpijak pada nilai Islam dan budaya bangsa. Melalui pengajian bulanan yang digelar Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), Jumat (19/9/2025), semangat dakwah kultural ditegaskan sebagai jalan menghadirkan Islam yang ramah, mencerahkan, dan berakar kuat pada kearifan lokal Nusantara.
Kegiatan yang berlangsung di gedung utama UM Maluku itu mengangkat tema “Konsep Dakwah Kultural di Muhammadiyah” dan dibuka langsung oleh Wakil Rektor I, Dr. Andi Thamrin, SP., M.Si.
Pengajian menghadirkan narasumber dari Badan Pembina Harian (BPH) UM Maluku, sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Ambon, Yusuf Irfan Khouw, ST.
Ketua LPPI UM Maluku, Ismail Borut, M.Pd., menjelaskan dakwah kultural menjadi strategi penting Muhammadiyah dalam mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya lokal.
“Muhammadiyah menyadari perlunya pendekatan inklusif dalam menyampaikan pesan Islam, dengan tujuan membentuk budaya yang bersumber dari nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah,” jelas Ismail.
Wakil Rektor I UM Maluku, Dr. Andi Thamrin, menegaskan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Pengkajian Islam adalah ruh gerakan Muhammadiyah. Semoga pengajian ini memberi pencerahan bagi seluruh civitas akademika,” ujarnya.
Sementara itu, Yusuf Irfan menekankan bahwa dakwah kultural Muhammadiyah menitikberatkan pada pendekatan budaya, sosial, dan kearifan lokal.
“Islam hadir bukan untuk menghapus budaya, tetapi membimbing dan menyempurnakan nilai luhur yang sudah hidup dalam masyarakat,” terangnya.
Lebih jauh, ia menekankan relevansi dakwah kultural bagi dunia akademik, misalnya melalui penelitian berbasis budaya lokal, pengabdian masyarakat yang berlandaskan nilai Islam, serta kegiatan sosial dengan sentuhan budaya.
Menurut Yusuf, dakwah kultural dapat diwujudkan lewat dua jalur utama: bi al-hal (tindakan nyata) seperti pengembangan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi; serta bi al-hikmah wal mau’izhah al-hasanah (dengan kebijaksanaan dan nasihat yang baik).
Menutup paparannya, Yusuf mengutip Surah An-Nahl ayat 125 sebagai landasan metode dakwah: mengajak kepada kebaikan dengan cara yang bijak, penuh hikmah, dan nasihat yang menyejukkan.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah