tari saman
tari saman

Islam Mempercantik Budaya, Bukan Merusak Budaya

Islam merupakan agama yang universal yang mampu merasuk dalam aspek sosial bagi kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya mengajarkan masalah aqidah dan hukum, namun Islam juga memberikan pedoman dan nilai etis dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, bahkan seni dan budaya.

Islam sejak awal tidak anti kesenian dan budaya. Islam adalah agama indah  penuh rahmat yang mencintai keindahan. Karena itulah, penyebaran Islam di berbagai dunia mampu mempercantik budaya dan kesenian yang merasuk dan memberikan warna tersendiri. Lihatlah masjid yang sekarang berdiri kokoh di berbagai penjuru dunia adalah bagian adaptasi nilai Islam dengan kesenian lokal yang mampu menghidupkan nilai Islam dan mempercantik kebudayaan.

Akulturasi dan adaptasi budaya yang dilakukan Islam semakin menunjukkan manifestasi Islam sebagai rahmatan lil alamin. Islam yang mampu menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta dan kebudayaan umat manusia. Ketika berhadapan dengan budaya, Islam tidak merusaknya, tetapi mempercantik dengan nilai dan nuansa Islam. Tujuannya, manusia yang berbudaya tidak merasa tercerabut dari budayanya, tetapi tidak merasa asing dengan nilai Islam.

Di nusantara, karakter Islam yang ramah budaya ini sangat anggun dipentaskan oleh para penyebar Islam. Salah satu contoh adalah bagaimana Islam bertemu dengan ribuan kesenian nusantara. Islam datang tidak menganggapnya sebagai sesat. Budaya adalah nafas hidup masyarakat, sehingga budaya harus direbut menjadi bagian dari syiar Islam.

Salah satu budaya kesenian nusantara yang banyak dikenal hingga saat ini ialah seni tari. Seperti di provinsi Aceh sebagai wilayah yang sering disebut sebagai serambi Makkah. Di sana banyak sekali melahirkan seni tari yang bernafaskan nuansa islami dan memiliki makna yang mampu di pelajari. Kehadiran Islam tidak merusak budaya dan kesenian justru merasuk ke dalam nafas masyarakat melalui instrument budaya tersebut

Tari Saman, misalnya, yang banyak dikenal masyarakat Indonesia di berbagai belahan Indonesia. Tari saman di populerkan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Saman pada abad 14 di daerah Gayo. Tarian ini merupakan tarian selamat datang, awalnya tari saman adalah sebuah permainan masyarakat Gayo yang bernama Pok Ane, yang kemudian Islam masuk dan mempengaruhi kebudayaan masyarakat Gayo dan membuat permainan Pok Ane yang awal mulanya nyanyian dalam permainan tersebut hanya sebagai pengiring permainan berubah syairnya menjadi berisi pujian kepada Allah dan Rasulullah.

Masih dari Aceh, terdapat tari seudati yang awalnya berkembang di daerah pesisir. Jika tari saman merupakan tarian selamat datang dari daerah Aceh, Tari saudati ini banyak dikenal sebagai tarian perang. Tari Seudati merupakan tarian yang ditampilkan oleh delapan laki-laki sebagai penari utama yang terdiri dari satu Ayeh, satu orang pembantu Ayeh, dua orang pembantu di sebelah kiri, satu orang pembantu di belakang, dan tiga orang pembantu biasa. Ada juga dua orang penyanyi yang bertugas sebagai  pengiring tari.

Ada juga tari Rabbani Qahed yang berasal dari Bireun (Aceh), tarian ini juga dikenal sebagai tarian Sufi yang diciptakan oleh T Muhammad Daud Gede pada tahun 1990-an. Tarian yang mengajarkan tentang tauhid, agama, serta kekompakan melalui gerakan energik. Pada awalnya tarian Meugrob hanya dimainkan pada malam takbiran Idul Fitri dan proses penyambutan mempelai pengantin pria. Isi dari syairnya berisi tentang puji-pujian yang di tujukan kepada Allah.

Tentu ini hanya bagian dari contoh bagaimana Islam datang dengan seperangkat nilai yang indah tidak merusak kebudayaan, tetapi semakin memperindah dan mengenalkan Islam yang indah melalui keindahan. Islam itu indah, cinta keindahan, dan tidak merusak keindahan.

Bagikan Artikel ini:

About Sefti Lutfiana

Mahasiswa universitas negeri jember Fak. Hukum

Check Also

kesehatan puasa

Menjaga Harmoni antara Kesehatan Jasmani dan Rohani : Belajar dari Praktek Berpuasa

 Perbincangan mengenai kesehatan jasmani dan rohani seringkali menimbulkan beragam pandangan. Namun, seharusnya kita tidak melihatnya …

mencari jodoh

Jodoh dalam Islam: Takdir yang Ditunggu atau Ikhtiar yang Harus Terus Dikejar

Seringkali ketika berbicara jodoh selalu diiringi dengan kata takdir. Orang sering bilang jodoh sudah ada …