anggota selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan 210608061310 314 1
anggota selamati meletakkan bunga tanda berduka di lokasi penabrakan 210608061310 314 1

Pasca Penyerangan, Warga Muslim Kanada Kini Takut Berjalan-jalan

OTTAWA – Penyerangan terhadap satu keluarga muslim yang dilakukan oleh seorang pemuda di London, Ontario menggunakan truk pengangkut dan menyebabkan wafatnya empat angggota keluarga dan satu mengalami krisis telah menyebabkan trauma mendalam dikalangan muslim

Pasca kejadian tersebut, keluarga-keluarga  muslim yang biasanya berjalan-jalan menghirup udara segar diluar rumah, kini mengalami ketakutan dan trauma mendalam.

“Saya merasa bersalah mengakui pertanyaan pertama yang muncul di benak saya adalah, Mungkinkah itu terjadi di sini pada keluarga saya juga?” kata reporter CBC Zahra Premji, dilansir di CBC dan republika.co.id Ahad (13/6).

Empat dari lima anggota keluarga meninggal hari itu. Ibu, ayah, anak perempuan dan nenek. Hanya seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang selamat dan dirawat di rumah sakit.

Polisi meyakini anggota keluarga Afzaal menjadi sasaran serangan karena keyakinan Muslimnya. Pengemudi telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan, dan satu tuduhan percobaan pembunuhan setelah tabrak lari.

“Tapi, tuduhan itu tidak akan membawa kembali keempat orang itu dan ada ketakutan berjalan kaki pada Muslim di Kanada. Saya mengakui saya adalah seorang wanita Muslim yang tidak mengenakan jilbab dan tidak mengenakan pakaian tradisional hampir setiap kali saya keluar untuk berjalan-jalan. Tapi saya tidak bisa mengubah keyakinan saya atau lebih tepatnya saya tidak mau. Dan saya tidak bisa menghapus warna kulit saya atau penampilan saya,” ucapnya.

Dia mengatakan, berjalan merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup dan salah satu dari sedikit hal yang bisa dilakukan seseorang untuk berolahraga serta menghirup udara segar selama pandemi. Namun, takut saat berjalan-jalan ini tidak terpikirkan oleh Premji. Pada kenyataannya, hal sederhana seperti berjalan kaki kini diwarnai ketakutan oleh warga Muslim.

“Saya hanya bisa berbicara sendiri ketika saya mengatakan saya menahan napas setiap kali saya mendengar kakek-nenek saya pergi jalan-jalan atau seorang teman Muslim keluar untuk jalan-jalan setelah makan malam. Tetapi mengapa kita harus takut pada kulit kita sendiri dan trotoar di luar rumah kita sendiri? Itu adalah pertanyaan yang belum saya temukan jawabannya,” ucap Premji.

Amirali Jinnah (91 tahun) dan Roshan Jinnah (85) berjalan kaki setiap hari. Keduanya merupakan kakek-nenek dari Premji. Mereka juga Muslim.

“Saya takut Tuhan saya karena saya seorang Muslim juga dan kulit saya cokelat, jadi saya berpikir apa yang harus saya lakukan? Jika saya berjalan setiap hari, apa yang akan terjadi?” tanya Amirali.

Bagi Roshan, ketakutannya tidak hanya berakar pada agamanya, tetapi juga usianya. Jika seorang pengemudi menargetkan dirinya sebagai seorang wanita Muslim, dia khawatir dia tidak dapat melarikan diri.

“Saya takut, tapi saya akan tetap berani dan saya akan berjalan,” kata Roshan.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

ketua pbnu kh ahmad fahrur rozi atau gus fahrur saat ditemui di surabaya 169 1

Respon PBNU Terkait Pelaporan Terhadap Pendeta Gilbert Yang Dinilai Lecehkan Umat Islam

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral karena membahas soal Zakat dan tata cara muslim …