ketua ikad prof ahmad satori ismail
ketua ikad prof ahmad satori ismail

Islam Moderat Jauh Dari Sikap Ekstrem, Radikal, dan Sekuler

Jakarta – Islam moderat atau wasathiyah yang mengusung ajaran yang damai dan rahmat bagi seluruh makhluk sangat sesuai dengan Alquran dan As-Sunah serta mengikuti akidah ahli sunah waljamaah dalam melaksanakan ibadanya. Islam Moderat juga sangat jauh dari sikap ekstrem, radikal, dan sekuler.

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia  (Ikadi), Prof KH Ahmad Satori Ismail di seminar internasional bertema ‘Islamic Moderation and Global Chlallenges’ dalam Rakornas Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) 2020 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Menurutnya, Islam moderat dan Rahmatan lil alamin ini perlu disampaikan oleh para dai kepada masyarakat luas. “Islam wasathiyah akidahnya moderat, ibadahnya moderat, fikihnya moderat, memahami hadis secara moderat, sehingga Islam menjadi Rahmatan lil alamin, bukan menjadi beban bagi semesta,” kata KH Satori dikutip dari laman ihram.co.id.

Sebagaimana diketahui Rakornas Ikadi 2020 mengusung tema ‘Memperkokoh Dakwah Islam Rahmatan lil ‘Alamin’. Rakornas ini salah satunya sebagai upaya untuk membuat seluruh pengurus Ikadi di berbagai wilayah Indonesia bersinergi.

Di waktu yang sama, Ketua Pelaksana Al-Quds Foundation Malaysia, Dr Syarif Amin Abu Sammala menyampaikan, untuk menggaungkan Islam moderat atau wasathiyah harus melalui gerakan pendidikan. Setelah ajaran Islam yang benar dipahami, selanjutnya Islam moderat diaplikasikan dalam kehidupan nyata di tengah masyarakat.

“Mengajak kepada saudara non Muslim untuk memahami Islam yang sesungguhnya agar tidak ada kesalahpahaman terhadap Islam, sehingga mereka bisa menyaksikan dan merasakan Islam moderat,” kata Syarif.

Ia menyampaikan bahwa Allah SWT juga telah memerintahkan kepada umat Islam agar moderat dalam semua aspek kehidupan. Sebab konsep moderasi ini menyangkut tentang akidah, keyakinan, aturan hidup, sosial dan lain-lain.

Menurutnya, ciri-ciri orang yang moderat dalam semua aspek kehidupan selalu berada di tengah-tengah. Tapi tetap mengedepankan sesuatu yang utama dan menerapkan konsep keadilan.

“Contoh umat Islam berada di antara hak pribadi dan publik, maka umat Islam adil memenuhi hak pribadi dan publik, dalam konsep ibadah juga mengutamakan menyembah Allah dan mengutamakan kepentingan manusia,” ujarnya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

060567700 1740995185 830 556

Santri Dari Mutholaah Kitab Kuning Ke Digital

JAKARTA — Santri bukan sekedar pembelajar di pondok pesantren namun lebih jauh santri menjadi penjaga …

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …