Jilbab
Jilbab

Islamofobia Kembali Terjadi di Prancis, Alquran Dirobek, Jilbab Dibuang ke Tempat Sampah

Paris  – Islamofobia bukan hal baru di Prancis. Kasus kartun Nabi Muhammad pernah diterbitkan majalan Prancis, Charlie Hebdo. Juga dibawah kendali Presiden Emmanuel Macron, banyak kebijakan pemerintah yang menyudutkan Islam. Salah satunya penutupan banyak masjid yang dituduh terlibat menyebarkan ekstremisme.

Terkini, kitab suci Alquran milik siswi Musliman di sekolah menengah Prancis dilaporkan tela dirobet. Bahkan Jilbab Muslimah tersebut juga dibuang ke tempat sampah asrama sekolah.

Layanan penyiaran publik Prancis, FranceInfo, melaporkan seorang siswi Muslimah yang tidak disebutkan namanya di Sekolah Menengah Jean Rostand di kota pelabuhan Caen, menemukan Alquran dan kerudungnya berada di tempat sampah ketika dia kembali ke asramanya, Kamis (13/10/2022).

Dilansir di Yeni Safak via laman Republika.co.id, Minggu (16/10/2022), siswi tersebut pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada manajemen sekolah.  Kepala Sekolah, Sebastien Duval-Rocher, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya dan rekan guru maupun pengurus lainnya merasa terkejut dengan kejadian tersebut.

Dia menekankan sekolah itu berpikiran terbuka dan toleran, serta menerima semua golongan agama. Dia juga mengecam tindakan yang tidak layak, tidak dapat ditoleransi dan tercela secara hukum tersebut.

Media FranceInfo lantas melaporkan baik siswa maupun keluarganya tidak ingin mengajukan pengaduan terhadap pelaku. Tetapi kantor kejaksaan telah bertindak melalui manajemen sekolah.

Serangan Islamofobia di Prancis meningkat. Pada 2020 lalu tercatat sebesar 53 persen dan beberapa orang melihat ini sebagai akibat dari komentarnya yang berapi-api terhadap Muslim dan kebijakan anti-Islamnya.

Ini termasuk penutupan 22 masjid di seluruh Prancis, dalam 18 bulan terakhir dan usulan larangan jilbab yang dikenakan oleh anak di bawah umur.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklaim tindakannya sebagai mempertahankan nilai-nilai sekuler di Prancis. Dia bahkan telah berbicara secara terbuka tentang ancaman radikalisme Islam di Prancis dan menambahkan bahwa Islam sedang dalam krisis di seluruh dunia.

Selain itu, pemilihan presiden baru-baru ini pada April lalu dengan jelas menunjukkan bagaimana pandangan Macron telah berkontribusi pada sikap bermusuhan negara tersebut terhadap minoritas.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

sidang gugatan Pilpres di MK

Tanggapi Putusan MK, PBNU: Kedepankan Empat Nilai Dasar Ahlussunnah wal Jama’ah

Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Cak …

Ketua FKPT Jabar Iip Hidajat

Kearifan Lokal Dorong Moderasi Beragama Dengan Kedepankan Toleransi

Jakarta – Meskipun lebaran Idulfitri telah usai, semangat persaudaraan dan kerukunan yang didapat setelah merayakannya …