Yerusalem – Serangan sporadis aparat Israel terhadap umat Islam yang akan beribadah di Masjid Al-Aqsa hampir selalu terjadi. Bahkan di Bulan Suci Ramadan pun, Muslim Palestina tidak bisa beribadah dengan khusyu’. Pasalnya, pasukan polisi Israel selalu menghalangi, bahkan menyerang Muslim Palestina dengan senjata.
Seperti yang terjadi pada Selasa (4/4/2023) malam, Polisi Israel menyerang puluhan jamaah di kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru berujung karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks tersebut. Pasukan Israel bahkan mencegah petugas medis mencapai masjid.
Kutukan keras pun datang dari berbagai penjuru dunia terkait tindakan biadab Zionis Israel ini. Liga Arab langsung bereaksi dengan menggelar rapat darurat. Negara-negara Islam seperti Arab Saudi, Mesir, Turki, Qatar dan Indonesia juga mengutuk kebiadaban Israel.
Liga Arab segera menggelar pertemuan darurat atas penyerbuan pasukan polisi Israel di Masjid Al Aqsa Yerusalem, Rabu (5/4/2023) sore. Yordania sebelumnya menyerukan pertemuan mendesak dalam koordinasi dengan pejabat Mesir dan Palestina.
Kementerian Luar Negeri Yordania menegaskan kembali upaya di tingkat Arab sedang berlangsung untuk menghentikan pelanggaran Israel yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.
“Praktik semacam itu bertujuan mengubah status sejarah dan hukum Yerusalem,” kata kementerian, dilansir dari Al Arabiya, Rabu (5/4/2023).
Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Qatar mengutuk serangan yang mereka gambarkan sebagai terang-terangan. Kerajaan mengecam penyerbuan masjid dan menyuarakan penolakannya terhadap praktik-praktik yang merusak upaya perdamaian dan bertentangan dengan prinsip-prinsip internasional sehubungan dengan kesucian agama.
“Tindakan brutal kriminal ini merupakan eskalasi yang berbahaya dan pelanggaran mencolok terhadap tempat-tempat suci,” kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan.
Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) juga mengecam serangan itu. Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed al-Budaiwi mengatakan penggerebekan itu merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam di seluruh dunia dan bertentangan dengan hukum internasional dalam menghormati tempat-tempat suci keagamaan.
Al-Budaiwi mengatakan pelanggaran terus-menerus memperburuk ketegangan dan menandakan arah berbahaya bahwa Israel memikul tanggung jawab atas semua konsekuensi seriusnya.
Tindakan kekerasan polisi Israel berlanjut pada Rabu (5/4/2023) malam. Pada malam kedua di Yerusalem ketika para jamaah Palestina membarikade diri mereka sendiri di dalam Masjid Al-Aqsa di kompleks Kota Tua polisi Israel menggunakan kekuatan untuk mengusir puluhan jamaah yang menghalangi polisi agar tak memasuki Masjid Al-Aqsa.
Walaupun kerusuhan itu tidak sehebat malam sebelumnya. Tetapi situasi di komplek suci umat Islam itu tetap memanas, di saat umat Islam menandai bulan suci Ramadhan, dan orang-orang Yahudi memulai liburan Paskah selama seminggu. Militan Palestina di Jalur Gaza terus memperbarui tembakan roket mereka ke Israel, setelah insiden pendobrakan di malam sebelumnya, dan menimbulkan kekhawatiran akan peluncuran roket yang lebih luas.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah