Masjid Ibrahimi
Masjid Ibrahimi

Israel Tutup Masjid Ibrihimi, OKI Kecam Keras dan Tuntut Pertanggungjawaban

Jakarta – Zionis Israel kembali melakukan tindakan kewenang-wenangan dengan menutup Masjid Ibrahimi di Al-Quds yang suci. Masjid Ibrahimi kini dipagari dengan pasukan bersenjata. Seluruh jamaah dilarang masuk, bahkan kemandang azan juga dilarang.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dikutip dari Riyadh Daily via laman Republika.co.id, Selasa (22/11/2022), mengecam keras. Dalam sebuah pernyataan Sekjen OKI Hissein Ibrahim Taha mengutuk tindakan Israel yang melarang jamaah masuk ke Masjid Ibrahimi. Tak hanya itu, mereka juga melarang muadzin mengumandangkan adzan melalui mikrofon seperti biasa.

Sekjen OKI  pun meminta pertanggungjawaban pasukan Israel atas akibat dari pelanggaran semacam itu terhadap rakyat Palestina, serta pelanggaran berulang terhadap kesucian tempat suci.

Kepada masyarakat dunia, OKI menyerukan agar dilakukan gerakan cepat untuk mengakhiri tindakan Israel yang memicu kekerasan, ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.

Sebelumnya serangan yang dilakukan pemukim ekstrimis Israel terhadap dua masjid, Sabtu (19/11/2022). Serangan yang menghancurkan jendela masjid ini terjadi di lingkungan Bab al-Zawiya di kota Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki.

Berdasarkan laporan dari WAFA, pemukim Israel membawa bersenjata berat dan dijaga oleh tentara. Mereka menyerang dua masjid saat mengadakan aksi provokatif di lingkungan itu, sambil meneriakkan kata-kata kotor dan slogan-slogan rasis kepada warga Palestina.

Di malam hari, beberapa warga Palestina disebut menderita luka-luka dalam serangan oleh pemukim Israel di lingkungan Tel Rumeida di kota itu. Para pemukim melempari batu dan botol kosong ke rumah-rumah. Tidak hanya itu, mereka secara fisik menyerang dan memukuli warga Palestina, melukai beberapa dari warga tersebut.

Pasukan pendudukan Israel yang menyertai para pemukim dalam serangan itu juga menangkap dua pemuda Palestina, saat mereka berada di depan rumah di lingkungan tersebut.

Tidak hanya itu, disampaikan para pemukim juga menyerang kios-kios pedagang dan orang-orang yang lewat saat mereka berjalan melalui gang-gang lingkungan, didukung dan dijaga oleh tentara dan polisi Israel.

Kota tua Hebron telah menjadi pusat kekerasan pemukim selama beberapa minggu terakhir. Serangan yang dilaporkan di sana terjadi hampir setiap hari.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

008879900 1755066058 830 556 1

Kiai Ma’ruf Amin: Pesantren Jadi Pusat Gerakan Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat

JAKARTA — Pondok Pesantren bukan sekedar lembaga pendidikan yang fokus pada keagamaan namun juga lembaga …

prof asrorun niam sholeh 1756616995852 169

Munas MUI 2025 Akan Bahas Fatwa Perpajakan untuk Cari Keadilan Sesuai Syariat

Jakarta – Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari rakyat diperuntukkan untuk pembangunan berbagai fasilitas dan …