Jannatul Ma’la: Pemakan Tertua di Tanah Haram

Pemakaman al Ma la atau Maqbarah al Ma ala merupakan tempat bersejarah di Makkah Lokasi pekuburan tertua di tanah haram dan tempat bersejarah yang banyak diziarahi umat Islam terutama saat musim haji Tempat ini juga popular dengan sebutan Pemakaman Hajun atau Hujun Bangsa Israel menyebutnya Pemakaman Abu Tahlib Ada juga yang memberi nama dengan pemakaman Bani Hasyim Jannatul Ma la menjadi pusat perhatian orang orang Islam sebagai tempat pemakaman bersejarah kedua setelah Pemakaman Baqi di Madinah Sebabnya tidak lain karena di area Ma la dikuburkan tokoh tokoh penting seperti Abdul Muthalib Abu Thalib Sayyidah Khodijah Yasir dan Sumayyah Secara geografis pemakaman ini terletak di kaki bukit Hajun arah timur laut kota Makkah Persisnya saat ini tempat tersebut berada pada dua persimpangan jalan menuju Masjidil Haram dan jalan ke gunung Hajun Posisinya sangat mudah dijangkau karena letaknya berada satu kilo meter sebelah utara Masjid Haram Pada masa Jahiliyah dan era awal zaman Islam pemakaman ini masih berbentuk lembah Diapit oleh dua gunung yakni gunung Abu Dubb di sebelah kirinya dan Gunun Sufi al Sabbab sebelah kanannya Kemudian diperluas ke jalur Adhakhir dan daerah Khurman Berdampingan dengan pemakaman al Ulya Dokumen tertua yang membicarakan Hajun bisa diperoleh dari kisah Bani Jurhum Dalam analisa sejarah kemungkinan yang paling mendekati kebenaran tempat ini resmi sebagai maqbarah atau pekuburan setelah Qushay bin Kilab kakek kelima Nabi Muhammad sebagai orang pertama yang dimakamkan di kaki gunung Hajun ini Sejak saat itulak kemudian Hajun dikenal sebagai pekuburan Orang orang Makkah kemudian menguburkan mereka yang meninggal dunia di sebelah kanan dan kiri gunung Hajun Baca Juga Empat Hal yang Disunnahkan Ketika Pulang HajiKemudian di awal awal penyebaran Islam Hajun menjadi semakin terkenal sebagai tempat pekuburan Menurut suatu riwayat ibunda Nabi Muhammad Siti Aminah juga dimakamkan di tempat ini Dan ada teks syair terkenal yang menceritakan makam Abhu Thalib juga di sini Dikemudian hari sejumlah pembesar sahabat tabi in dan para aulia juga dimakamkan di Jannatul Ma la Karena itulah maka Jannatul Ma la menjadi tempat yang sangat istimewa dan menjadi tujuan ziarah umat Islam Menjadi salah satu tempat yang utama untuk berdoa kepada Allah sebab barokah orang orang mulia para syuhada dan kekasih terkasih Allah Namun sayangnya banyak dari identitas dan letak posisi makam para sahabat dan aulia tidak bisa diketahui secara persis karena hanya ditandai dengan sebuah batu Semua makam keadaannya sama Tidak ada bedanya antara satu dengan yang lainnya Bahkan makam Sayyidah Khadijah binti Khuwailid istri Nabi orang pertama yang menerima Islam dari kalangan perempuan yang dimakamkan disini makamnya sama dengan makam yang lain Walaupun sebelumnya makam beliau diberi tanda khusus namun tanda tersebut dihilangkan Pada abad ke tujuh hijriyah Firuzzabadi dalam karyanya Itsaratu al Hajun li Ziyarati Hajun mensinyalir ada tiga puluh tujuh laki laki dan tujuh perempuan dari generasi sahabat yang dimakamkan di Jannatul Ma la yang masih bisa diidentifikasi nama dan letaknya Ada banyak tokoh penting selain yang telah disebutkan dimakamkan ditempat ini Abdullah bin Umar bin Khattab Khalifah al Mansur dari Bani Abbasiyah dan sejumlah keluarga Rasulullah Bahkan ulama ulama dari Nusantara banyak yang dimakamkan di sini Ulama Nusantara yang Dimakamkan di Jannatul Ma laMungkin karena doa dan keinginan meninggal di tanah suci seperti KH Maimun Zubair sehingga banyak ulama asal Indonesia yang jasadnya bersemayam di Jannatu ma la Bagaimanapun juga pekuburan yang terletak di Makkah ini mempunyai keistimewaan lebih Jannatul Ma la menjadi istimewa karena banyak orang orang luar biasa dipersemayamkan Tanah di bumi akan mulia kalau ditempat tersebut ada para kekasih Allah baik masih hidup atau telah meninggal dunia Di antara ulama ulama Nusantara yang dimakamkan di Jannatul Ma la adalah 1 Syaikh Hamzah Fansuri2 Syaikh Ahmad Khatib Sambas Pendiri Thariqah Qadiriyah Naqsyabandiyah Asal Sambas Kalbar 3 Syaikh Nawawi al Bantani4 Syaikh Junaid al Batawi5 Syaikh Abdul Haq al Bantani6 Syaikh Ahmad Khatib al Minangkabawi7 Syaikh Abdul Hamid al Kudsi8 Syaikh Muhammad Mahfudz al Termasi9 Syaikh Achmad Nahrawi Mukhtarom al Banyumasi10 Syaikh Mukhtar Bogor11 Syaikh Umar Sumbawa12 Syaikh Sayyid muhsin bin Ali al Musawa13 Syaikh Abdul Qodir Mandailing14 Syaikh Abdul Muhaimin bin Abdul Aziz al Lasemi15 Syaikh Abdul Karim bin Syaikh Muhammad Hasyim Asy ari16 Syaikh Abdullah Durdum al Padani17 Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al Padangi18 Syaikh Maimoen Zubair al SarangiDari ibnu Umar Rasulullah bersabda Siapa yang ingin meninggal di Madinah maka meninggallah di sana sesungguhnya aku akan memberi syafaat bagi orang yang mati disana HR Tirmidzi Rasulullah menggambarkan kemuliaan orang yang mati di tanah suci Walaupu hanya menyebut Madinah tentu saja Makkah pun demikian Keutamaan pada haramain Makkah dan Madinah disebabkan dua tempat tersebut menjadi tempat yang pernah didiami oleh Rasulullah Wallahu A lam Fatimah Zahrah

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …