New Delhi – Dampak kerusuhan yang terjadi di New Delhi, 24-26 Februari kemarin, sangat luar biasa. Bankan perkampungan Muslim di Shiv Vihar, New Delhi, India, kini menyerupai kota hantu setelah para perusuh yang kejam membakar perkampungan tersebut selama konflik komunal tiga hari.
Konflik antara komunitas Muslim dan massa Hindu garis keras ini dipicu oleh Citizen Amandement Act (CAA) 2019 atau Undang-Undang Kewarganegaraan (Amendemen). Awalnya, komunitas Muslim dan kelompok lain yang menentang CAA menggelar protes damai pada 23 Februari 2020. Namun mereka diserang massa pro-CAA yang didominasi kelompok Hindu garis keras. Konflik berlanjut dua hari setelah itu dengan korban jiwa 42 orang yang kebanyakan dari komunitas Muslim. Banyak bangunan hingga masjid juga dibakar massa perusuh.
Pemandangan itu dibagikan para pengguna Twitter. Salah satu pengguna Twitter dengan akun @teamxecutor mem-posting satu video dengan tulisan berbunyi; “…Shiv Vihar menyerupai kota hantu yang dibakar oleh fasis hindutva (ekstremis sayap kanan). Beberapa laporan mengklaim polisi telah menutup daerah itu dan tidak membiarkan siapa pun untuk mendokumentasikan apa yang terjadi dan berapa banyak mayat yang terbakar di dalam rumah. #Delhigenocide.”
Shiv Vihar adalah lingkungan yang didominasi warga Hindu dengan populasi Muslim yang cukup besar. Kedua komunitas sejatinya telah hidup berdampingan secara damai selama beberapa dekade. Namun, kondisi berubah setelah kerusuhan tiga hari.
Jurnalis India, Anubha Bhonsle, juga berbagi video di Twitter yang menggambarkan sebuah perkampungan di Shiv Vihar. “Jalur demi jalur telah dikosongkan. Rumah-rumah dibakar. Warga (Muslim) telah melarikan diri hanya dengan pakaian di punggung mereka. #DelhiRiot2020,” tulis Bhonsle melalui akun @anubhabhonsle seperti dikutip Gulf News, Senin (2/3/2020).
“Teman-teman yang pergi untuk mendistribusikan pasokan di Shiv Vihar mengatakan bahwa ada mayat tak dikenal dalam saluran. Ada kasus pemerkosaan yang tidak dilaporkan. Polisi menolak untuk mengeluarkan mayat-mayat itu sehingga keluarga dapat mengidentifikasi mereka. Negara apa yang seharusnya saya banggakan?” tulis warga India pengguna akun Twitter @sheevaangii.
Di sebuah daerah di dekat Indira Vihar terdapat sebuah aula besar milik seorang pengusaha Muslim telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal selama kerusuhan tiga hari. Orang-orang lainnya di daerah itu juga datang untuk membantu dengan mengubah tempat tinggal mereka menjadi rumah-rumah penampungan.