Jakarta – Pemikiran tentang liberalisme, sekularisme, dan radikalisme sangat mudah masuk dan mempengaruhi pola pikir mahasiswa di era kemajuan teknologi dan informasi seperti saat ini. Karena itu, semua pihak khususnya lingkungan kampus dapat mewaspadai serta mengantisipasi penetrasi ajaran yang tidak sejalan dengan nilai Islam moderat
“Dalam era teknologi informasi saat ini, pemikiran tentang liberalisme, sekularisme dan radikalisme serta ajaran lain yang tidak sejalan dengan nilai Islam yang Wasathy sangat mudah masuk dan dapat memengaruhi pola pikir mahasiswa sehingga berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat menjadi narasumber dalam Rapat Terbuka Senat dan Pembukaan Oshika Maba Unisma 2021 secara virtual, Senin (6/9/2021).
Menurut Wapres, sebagai pengampu nilai Ahlussunnah Wal Jama’ah, Unisma harus mampu membentengi diri dan para mahasiswanya dari paham-paham yang tidak sejalan dengan moderasi Islam.
“Hal ini harus diwaspadai dan diantisipasi di lingkungan Unisma,” imbuh Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf berharap agar Unisma terus melakukan penguatan nilai ke Islaman dan keIndonesiaan yang sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.
Selain itu, Wapres juga mengapresiasi Unisma agar tidak hanya menjadi kampus yang mencerdaskan masyarakat dan bangsa saja, tapi juga memberikan keterampilan dan kemandirian.
”Yang penting lagi, Unisma harus bisa memberikan kesejukan dan kedamaian pada masyarakat. Harus membangun harmoni dalam berbangsa dan bernegara,” tutur Wapres.