Sayyidina Utsman adalah seorang menantu istimewa Nabi Muhammad ﷺ. Keistimewaannya adalah Sayyidina Utsman menikahi dua putri Nabi Muhammad ﷺ yaitu Sayyidatina Ruqiyyah r.a. dan Sayyidatina Umm Kultsum r.a. Dan itu tidak pernah terjadi pada sahabat yang lain. Sehingga dia dijuluki Dzun Nuraini yang artinya pemilik dua cahaya.
Sayyidina Utsman bin Affan r.a. juga merupakan salah satu seorang sahabat Nabi yang diberikan kabar gembira akan masuk surga. Dialah orang yang dimaksud Nabi Muhammad ﷺ saat mengatakan bahwa nanti akan terjadi fitnah di bumi. Pemuda itu serta sahabat-sahabatnya berada di atas kebenaran. Pemuda yang ditunjuk Nabi Muhammad ﷺ adalah Utsman bin Affan r.a.
Dia adalah sahabat yang malaikat-malaikat langitpun malu padanya. Diceritakan bahwa suatu kali, Rasulullah ﷺ sedang berbaring di kamar Sayyidatina Aisyah r.a. dengan keadaan pahanya tersingkap. Kemudian Sayyidina Abu Bakar r.a. meminta izin masuk untuk berbincang. Nabi Muhammad ﷺ mengizinkannya tanpa mengubah posisinya.
Kemudian datang Sayyidina Umar r.a. meminta izin seperti halnya Sayyidina Abu Bakar r.a., Rasulullah ﷺ memberikan izin dan tidak mengubah posisinya. Mereka berbincang-bincang. Kemudian saat Sayyidina Utsman r.a. datang meminta izin. Rasulullah ﷺ memberikan izin dan mengubah posisinya menjadi duduk dan menutupi pahanya yang tersingkap.
Setelah selesai, Sayyidatina Aisyah r.a. penasaran dengan perbuatan Nabi Muhammad ﷺ yang berbeda dalam hal menyambut tamu saat Sayyidina Utsman r.a. datang. Sayyidatina Aisyah r.a. bertanya: “Wahai Rasulullah, tadi saat Abu Bakar masuk engkau tidak mengubah posisi dan tidak mengkhawatirkannya. Kemudian Umar masuk engkau juga begitu. Mengapa ketika Utsman masuk engkau duduk tegak dan merapikan pakaian?”
Rasulullah ﷺ menjawab:
ألا أستَحي مِمَّن تَستَحيي مِنهُ مَلائِكةُ السَّماءِ
“apakah saya bisa untuk tidak malu terhadap seseorang yang bahkan malaikat-malaikat langit pun malu padanya?”
Itu adalah kehormatan yang besar yang dimiliki oleh Sayyidina Utsman bin Affan r.a. Mengenai keistimewaan Sayyidina Utsman r.a. yang diceritakan oleh Rasulullah ﷺ ataupun sahabat-sahabatnya sangatlah banyak. Sayyidina Utsman r.a. saat menjadi pemimpin pernah bermimpi Rasulullah ﷺ yang mengabarkan bahwa dia akan buka puasa bersama Rasulullah ﷺ. Hari itu hari dimana dia diserang dan dibunuh.
Mengenai karomah yang terjadi padanya, ada beberapa riwayat yang tertulis. Di tuliskan dalam kitab at-Thabaqat karya Imam Tajuddin as-Subki bahwa suatu ketika ada seorang pria yang mendatangi Sayyidina Utsman bin Affan r.a. Ketika dalam perjalanan menuju tempat Sayyidina Utsman r.a., pria itu bertemu dengan seorang perempuan dan ia memikirkannya.
Sayyidina Utsman berkata padanya: “Salah satu di antara kalian masuk (ke sini) sedangkan di matanya ada bekas zina.”
Pria itu bertanya pada Sayyidina ‘Utsman r.a.: “Apakah ada wahyu setelah Rasulullah ﷺ?”
Sayyidina ‘Utsman menjawab: “Tidak, melainkan itu sebuah firasat.”
Imam as-Subki berkata: “Sayyidina ‘Utsman r.a. memperlihatkan hal itu untuk mendidik pria tersebut dan memperingatkan tentang perilaku buruknya. Ketahuilah bahwa ketika hati seseorang itu bersih, maka ia akan melihat dengan cahaya Allah, sehingga semua kotoran pasti terlihat olehnya. Hanya saja tingkatan-tingkatannya berbeda. Ada yang cuma bisa melihat tanpa tau asal usulnya dan ada yang lebih tinggi dari derajat ini, jadi bisa tau asalnya dari mana. Seperti yang terjadi pada Sayyidina Utsman r.a. Angan-angan pria tersebut tentang perempuan yang ia temui menyebabkan kotoran. Dan Sayyidina ‘Utsman r.a. bisa melihatnya dan paham penyebabnya apa.”
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah