Rektor UIN Syarif HIdayatullah Prof Asep Saepudin Jahar

Kasus Tewasnya Santri Dianiaya Senior, Rektor UIN: Pesantren Mesti MIliki Manajemen yang Baik dan Selaras

Jakarta – Santri asal Banyuwangi Bintang Balqis Maulana meninggal dunia di sebuah pesantren di Kediri. Diduga Bintang meninggal setelah dianiaya seniornya. Ironisnya pesantren tempat Bintang menimba ilmu tidak terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag). 

Menanggapi kasus ini, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar MA, PhD, menilai pesantren sebagai lembaga pendidikan mesti memiliki manajemen yang baik. Hal ini harus diselaraskan dengan kehidupan di pesantren. Ia menjelaskan beberapa upaya mencegah bullying di pesantren.

Pertama, Pesantren harus memiliki sistem mitigasi yang terintegrasi dengan kurikulum, baik intra maupun ekstra. Misalnya, dalam materi pelajaran, para santri belajar berbagai pengetahuan dengan nilai nilai etika, moral, dan akhlak yang baik.

“Dalam kehidupan di asrama, pentingnya penekanan terhadap pertemanan yang berasal dari berbagai budaya dan sifat manusia, sehingga tidak mudah untuk melakukan perundungan atau bullying,” ujar Prof Asep dikutip dari laman Republika.co.id, Rabu (28/2/2024). 

Kedua, monitoring yang saksama dilakukan secara berjenjang. Di asrama, misalnya, pemantauan dilakukan oleh ketua kamar, lalu pengurus asrama (santri), kemudian ustaz atau guru penanggung jawab asrama. Selain itu bagian pengasuhan juga perlu memantaunya. Lebih lanjut, di dalam kelas atau majelis ilmu, pun demikian.

Ia menekankan monitoring perlu dilakukan oleh ketua kelas, wali kelas, dan organisasi santri atau siswa, hingga direktur atau kepala sekolah.  Bahkan, dalam sistem mengatur tempat tidur atau kamar juga harus selalu bergilir dan berubah tempat. Supaya ada penyegaran dan mengubah suasana sehingga tidak lagi jadi objek perundungan.

“Di antara pengasuh pesantren juga perlu ada perhatian khusus agar terciptanya komitmen yang objektif untuk setiap santri, bahkan perlu ada kamera pengawas atau CCTV untuk mengontrol,” ucapnya.

Evaluasi juga penting dilakukan secara berkala. Hal ini dilakukan secara periodik: harian, dua harian, hingga satu pekan. Evaluasi dapat dipimpin langsung oleh pengasuh atau pimpinan pesantren setiap awal pekan.

“Dalam program evaluasi ini, pengasuh sudah mengantongi beragam permasalahan di lingkungan pesantren dan memiliki solusi terhadapnya, baik itu reward maupun punishment,” kata Asep.  

Selain itu, Kemajuan teknologi informasi digital dapat digunakan untuk media pembelajaran. Khususnya terkait pemahaman bullying dan dalam rangka mitigasi terjadinya bullying.

Menurut Asep, media digital ini juga berfungsi untuk media untuk melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan pesantren. Sehingga pengurus pesantren bisa menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan dalam waktu singkat.

“Ini semua dapat dilakukan oleh manajemen pesantren yang baik, sehingga tidak ada lagi bullying terhadap santri di lembaga pendidikan pesantren, dan dapat menjadi pelopor anti bullying,” sebutnya. 

Seperti diketahui,  Santri bernama BIntang Balqis Maulana di sebuah pondok pesantren yang terletak di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia pada Jumat (23/2) lalu. Kronologi meninggalnya santri tersebut diduga karena dianiaya seniornya.

Menurut keterangan pengasuh pesantren, Fatihunnada, ia mulanya mendapatkan kabar bahwa santri itu jatuh terpeleset di kamar mandi. Namun, ternyata ketika sesampainya di rumah duka, ia terkejut saat melihat tubuh santri itu mengalami memar dan bengkak pada bagian wajah sehingga menimbulkan kecurigaan dari keluarga korban atas kejadian yang menimpa anaknya.

Berdasarkan pemeriksaan Polres Kota Kediri, penganiayaan ini diduga karena adanya kesalahpahaman antara pelaku dengan korban. Sehingga saat ini Polres mengamankan keempat terduga pelaku berinisial MN (18 tahun), MA (18), AF (16), dan AK (17).

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bullying

Bullying yang Merenggut Nyawa: Saat Pendidikan Kita Kehilangan Jiwa Islamnya

Kasus perundungan yang berujung kematian—termasuk yang baru-baru ini terjadi di Tangerang—sekali lagi mengguncang kesadaran kita …

TOT Moderasi Beragam UIN Maliki Malang

Merawat Iman di Era Digital: UIN Maliki Malang Siapkan Dosen Muda sebagai Penebar Islam Rahmatan lil ‘Alamin

Batu — Di tengah kesejukan alam Kota Batu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Training …