menghargai waktu
menghargai waktu

Kebiasaan Menunda-nunda Itu Berdampak Buruk, Ini Cara Mengatasinya

Salah satu aspek yang sering kali diabaikan oleh kebanyakan orang yakni menunda-nunda. Ia bisa menjadi masalah serius dalam kehidupan seseorang. Ada beberapa ayat dari Al-Quran dan Hadits yang memiliki kandungan tentang pentingnya menghindari tindakan menunda-nunda. Salah satu contohnya ialah sebagaimana dalam hadits berikut:

Ada tiga perkara yang tidak boleh engkau tunda, yakni salat jika telah tiba waktunya, jenazah apabila telah hadir, dan wanita apabila telah ada calon suami yang sekufu.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).

Hadits di atas memberikan pemahaman yang mendalam tentang urgensi dan tanggung jawab yang harus diemban oleh seorang Muslim dalam menjalani kehidupannya. Menunda-nunda dalam Islam tidak hanya dilihat sebagai perilaku yang kurang produktif, tetapi juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan individu dan masyarakat.

Pertama, menunda-nunda dalam kewajiban agama seperti shalat, puasa, atau bersedekah dapat mengganggu hubungan seseorang dengan Allah SWT. Ketika seseorang terbiasa menunda-nunda ibadah, ia dapat mengabaikan panggilan spiritual dan membiarkan dirinya terjerumus dalam dosa dan kesalahan.

Selain itu, kebiasaan ini yang dalam tindakan-tindakan duniawi seperti pekerjaan, pendidikan, atau tanggung jawab sosial juga memiliki dampak yang merugikan. Sebab dapat menghambat kemajuan individu dalam mencapai tujuan hidupnya, menjadi tekanan dan stres yang tidak perlu, serta mengganggu keseimbangan dalam kehidupan seseorang.

Al-Quran memberikan pandangan yang tegas mengenai akibat dari menunda-nunda.

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman ayat 34).

Tidak ada yang menjamin apa yang akan terjadi dalam hidup kita besok. Karena itulah penting untuk hidup dengan penuh kesadaran dan membuat keputusan yang tepat saat ini. Menunda-nunda bisa menghambat kemajuan dan mengurangi peluang kita untuk mencapai tujuan seseorang.

Di Ayat lain, yakni surah Al-Munafiqun ayat 9, Allah menegaskan akan pentingnya tidak membiarkan urusan dunia mengganggu prioritas spiritual. Sebab menunda-nunda ibadah dan kewajiban agama dapat mengaburkan prioritas utama dalam hidup seorang Muslim.

“Wahai orang yang beriman, janganlah harta dan anak-anakmu mengalihkanmu dari mengingat Allah. Dan barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”

Untuk mengatasi kebiasaan menunda-nunda, Islam memberikan beberapa pedoman yang berharga.

Pertama, kesadaran akan waktu dan urgensi adalah kunci utama. Seorang Muslim harus selalu ingat bahwa waktu adalah salah satu karunia Allah yang paling berharga, dan itu harus dimanfaatkan dengan bijak. Kedua, memiliki niat yang kuat dan tekad untuk melakukan tugas-tugas dengan segera dapat membantu mengatasi kebiasaan menunda-nunda. Selalu ingat bahwa ketaatan kepada Allah SWT adalah prioritas utama.

Selain itu, menjalani hidup dengan disiplin dan pengaturan waktu yang baik dapat membantu menghindari menunda-nunda. Rasulullah SAW sendiri adalah contoh yang baik dalam hal ini; beliau selalu menjalani hari dengan rencana yang baik dan berdisiplin dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Menghindari menunda-nunda memiliki banyak manfaat positif dalam kehidupan seorang Muslim. Pertama, itu membantu meningkatkan kualitas ibadah. Dengan melaksanakan shalat tepat waktu dan dengan penuh khusyu, seorang Muslim dapat merasakan kedekatan spiritual yang lebih besar dengan Allah SWT. Kedua, menghindari menunda-nunda dalam tindakan-tindakan duniaiah membantu mencapai kesuksesan dalam hidup.

Dengan bekerja keras dan bertanggung jawab, seseorang dapat mencapai tujuan-tujuannya dengan lebih cepat dan efisien. Ketika seseorang dapat diandalkan dan tepat waktu dalam memenuhi komitmen sosialnya, ini akan menciptakan rasa saling percaya dan menghormati di antara individu-individu dalam masyarakat.

Oleh karena itu, setiap Muslim diingatkan untuk selalu menghargai waktu dan bertindak dengan segera dalam menjalani tugas-tugasnya, baik yang bersifat agama maupun dunia, dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai kesuksesan dalam kehidupan. wallahu a’lam.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Ikhsan Hidayat

Peneliti di Pon-pes Dar al-Qolam Semarang

Check Also

ramadan

Keberkahan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu-waktu yang dinanti oleh umat Islam. Pada momen …

puasa bulan rajab

Perbanyak Istighfar di Bulan Rajab, Berikut Bacaan dan Keutamaannya

Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab. Bulan yang dimuliakan dalam Islam dan disebut juga …