silvia romano mualaf
silvia romano mualaf

Keterlaluan, Relawan Italia Yang Mualaf Saat Diculik, Kini Dihujat Politikus Sayap Kanan

Roma –  Kepulangan relawan asal Italia Silvia Constanza Romano ke tanah airnya setelah diculik kelompok teroris Al-Shabab di Kenya, kini malah dihujat para politikus sayap kanan Italia. Mereka tidak senang karena Silvia telah menjadi mualaf.

Anggota dewan kota sayap kanan, Nico Basco, mencuitkan penolakannya secara keras melalui akun resminya dengan pernyataan agar menggantung Romano. Namun, unggahan itu tidak berlangsung lama dan langsung dihapus

Bahkan, Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini, politikus partai Lega Nord Alessandro Pagano, dan lainnya juga terang-terangan melabeli Romano menjadi “neoterorisme” saat berada di Dewan Deputi Italia.

Silvia Romano enggan menanggapi berlebihan hujatan itu. Ia menegaskan bahwa ia secara sukarela menjadi seorang Muslim. Bahkan, ia memilih sendiri nama Aisha setelah menjadi mualaf.

“Itu spontan dan tidak dipaksakan. Dalam bulan-bulan ini saya diberi Alquran dan berterima kasih kepada para penculik saya. Saya juga belajar bahasa Arab,” katanya seperti dilansir TRT World via laman Republika.co.id, Kamis (14/5/2020).

Silvia menambahkan, para penculik tersebut juga menjelaskan terkait alasan penculikan padanya, termasuk menjelaskan budaya Islam. Romano mengaku proses menjadi mualafnya memang lambat, bahkan berbulan-bulan. Namun, dia menegaskan bahwa tak ada pelecehan dan paksaan di dalamnya.

“Tidak ada pernikahan atau hubungan. Hanya rasa hormat,” ucapnya.

Romano awalnya bekerja sebagai relawan diculik di kota pesisir tenggara Chakama di Kenya pada November 2018 hingga akhirnya dibawa ke Somalia. Setelah ia lepas dan pulang ke negaranya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Dewan Deputi Italia Roberto Fico menyatakan kekecewaannya pada politikus yang menghujat Romano. Pasalnya, ia menilai bahwa pernyataan itu terlalu kasar dan tak dapat diterima.

Bahkan, secara gamblang ia menyebut Dewan Deputi bukan tempat untuk menghina warga, khususnya wanita yang telah kesulitan selama 18 bulan terakhir. Sontak, pernyataan tersebut menggugah banyak solidaritas warga Italia di Twitter dengan tagar #SilviaRomanoAisha.

“Kata-kata penuh kebencian yang ditujukan kepada Silvia Romano di aula Kamar itu keras dan tidak dapat diterima,” tulis Fico di akun resminya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

082479700 1601026076 830 556

Kiprah Pendiri Pesantren Lirboyo di Medan Perang Kemerdekaan

Jakarta – KH. Abdul Karim atau yang biasa disapa Mbah Manab muassis Pondok Pesantren Lirboyo …

KH Maman Imanulhaq 1

Hari Santri 2025; Santri Garda Terdepan Jaga Kedaulatan Bangsa dan Rawat Nilai-Nilai Keislaman yang Damai

Jakarta – Perjuangan santri tidak boleh dibatasi hanya pada ruang ibadah dan ritual keagamaan. Santri …