achraf hakimi
achraf hakimi

Lebih Nyaman Dengan Budaya Islam di Maroko Jadi Alasan Hakimi Tolak Bela Spanyol

Jakarta – Langkah jauh negara Maroko dalam gelaran Piala Dunia Qatar 2022 terus menjadi berita, Maroko akan bersua Prancis pada perempat final Piala Dunia yang tentu saja merupakan sejarah baru bagi negara Maroko dan juga para pemainnya. Salah seorang pemain Maroko yang lahir di Spanyol sempat akan memperkuat Spanyol namun karena budaya dan Islam akhirnya lebih memilih memperkuat negara ayah – bundanya yaitu Maroko. Pemain tersebut adalah bek tangguh Achraf Hakimi.

Bek Maroko Achraf Hakimi tidak pernah tertarik memperkuat timnas Spanyol. Bintang Maroko di Piala Dunia 2022 itu mengatakan budaya Islam di skuad Atlas Lions menjadi salah satu pertimbangan utama.
Lahir dan besar di Madrid, Spanyol, Hakimi punya kesempatan untuk memperkuat timnas Spanyol di level internasional. Namun bek 24 tahun itu lebih memilih memperkuat Maroko, tanah kelahiran kedua orang tuanya.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com pada Selasa, (13/22). Dalam wawancara dengan Marca, Hakimi mengaku mendapat tawaran dari pelatih Spanyol saat ini, Luis de la Fuente, untuk memperkuat La Furia Roja di level kelompok umur.

Bahkan Hakimi pernah hadir langsung dalam latihan timnas Spanyol kelompok umur. Namun setelah beberapa hari latihan bersama, mantan pemain Real Madrid itu langsung merasa tidak cocok dengan timnas Spanyol.

“Ya [ada peluang memperkuat Spanyol]. Ada kontak, saya pergi ke timnas Spanyol untuk mencoba, dengan De la Fuente. Saya berada di Las Rozas selama beberapa hari dan saya melihat itu bukan tempat yang tepat untuk saya, saya tidak merasa betah,” ujar Hakimi.

“Tidak ada alasan khusus, tapi lebih kepada apa yang saya rasakan, karena kondisinya bukan seperti yang biasa saya jalani di rumah, yakni budaya Arab, menjadi orang Maroko,” sambung Hakimi.

Sementara itu dalam wawancara dengan L’Equipe, Hakimi mengatakan budaya Islam di Maroko dan tim nasional menjadi pertimbangan utama menolak timnas Spanyol.

“Budaya saya adalah Maroko. Di rumah kami berbicara dan makan makanan Maroko, dan saya seorang Muslim yang taat. Sejujurnya saya tidak perlu terlalu memikirkan [tawaran bela timnas Spanyol],” ujar Hakimi.

“Saya biasa menonton pertandingan timnas Maroko dengan ayah saya, yang selalu bercerita tentang pemain legendaris di masa lalu,” ucap Hakimi dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Maroko (FRMF), Nasser Larguet, mengaku sudah memantau Hakimi sejak memperkuat Real Madrid U-17.

“Dia secara konstan berhubungan dengan pencari bakat kami, bertanya kapan training camp atau pertandingan selanjutnya. Saya secara pribadi membuat janji kepada Hakimi, jika dia terus bekerja keras, dia akan segera memperkuat timnas senior,” ucap Larguet.

Hakimi kemudian memperkuat timnas Maroko saat melawan Kanada, 11 Oktober 2016, saat masih 18 tahun. Sejak saat itu Hakimi selalu menjadi andalan Maroko meski pelatih terus berganti.

Hakimi sukses membawa Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia untuk kali pertama. Maroko akan melawan Prancis pada semifinal Piala Dunia 2022, Rabu (14/12) malam waktu setempat.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …