Saleha Jabeen 1
Saleha Jabeen 1

Letda Saleha Jabeen Muslimah Pertama Jadi Perwira Kapelan Angkatan Udara AS

Jakarta – Letnan Dua (Letda) Saleha Jabeen menjadi wanita Muslim pertama di Angkatan Udara AS. Jabeen yang berpangkat letnan dua itu menjadi Kapelan atau rohaniawan Muslim (chaplain) di Catholic Theological Union Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) di Chicago.

“Setiap kali kita memajukan kebebasan beragama, itu adalah kemenangan bagi semua orang beriman,” ujar Kepala Angkatan Udara Chaplains Mayor Jenderal Steven Schaick dikutip dari laman aboutIslam.net, Selasa (14/1/2020).

“Ini adalah hari besar bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk orang-orang dari semua agama,” imbuhnya.

Komentar Schaick itu diucapkan usai pelantikan Letnan Dua Saleha Jabeen, 18 Desember lalu.

Schaick mengungkapkan, faktanya Amerika adalah tempat di mana konstitusi menjamin kebebasan beragama agama. Korps Chaplain dengan pelantikan Jabeen hadir untuk memastikan setiap penerbang memiliki pendukung kebebasan beragama.

Berasal dari India, Jabeen datang ke AS 14 tahun yang lalu sebagai siswa internasional.

“Kakakku telah menjadi sumber inspirasiku. Karena dedikasinya dan melihat karier militernya, saya mengakui pentingnya kapelan dalam angkatan bersenjata. Saya melihat bahwa ketika satu anggota dikerahkan, semua anggota keluarga mereka bergabung dengan mereka,” kata Jabeen.

Meskipun kapelan memiliki akar dalam tradisi Kristen, Muslim di Amerika telah menggunakan model ini sebagai cara untuk memberikan panduan berbasis agama dalam konteks kelembagaan, terutama di militer, kampus, rumah sakit, dan fasilitas pemasyarakatan.

Kapelan Muslim sering melayani Muslim dan non-Muslim, menawarkan dukungan dan bimbingan spiritual, dan dalam beberapa tahun terakhir, kapelan bertindak sebagai pemimpin intra-institusional yang bekerja menuju pemahaman antaragama yang lebih besar dan keterlibatan masyarakat.

Menurut Asosiasi Muslim Chaplains, sebuah organisasi profesional yang dimulai pada tahun 2011, saat ini, kapelan Muslim di Amerika Serikat telah pindah dari dakwah menuju fokus pada dukungan dan perawatan pastoral.

Association of Muslim Chaplains, bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Boston, pada April merilis sebuah survei tentang para kapelan Muslim di Amerika. Ditemukan bahwa tantangan termasuk perlunya lebih banyak lembaga Muslim yang kuat untuk melakukan pelatihan dan memberikan dukungan keuangan, dukungan pribadi, harapan gender, dan iklim sosial.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

bendera arab saudi 181007134930 332

Mufti Agung Arab Saudi Minta Manfaatkan Teknologi Perjelas Prinsip Islam

RIYADH – Perkembangan tekhnologi yang sangat pesat harus diiringi dengan kemampuan menginterpretasikan hukum-hukum Islam, sehingga …

Dr Amirsyah Tambunan

Para Tokoh Bangsa, Lintas Politik, Ormas, dan Ormas Keagamaan Diajak Rekatkan Solidaritas dan Persatuan Dengan Semangat Syawal

Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggelar Halal Bihalal Kebangsaan 2024, 7 Mei mendatang. …