lalai
pelupa

Makna Lalai yang Sebenarnya dalam al-Qur’an

Kata lalai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kurang hati-hati. Arti lainnya dari lalai adalah tidak mengindahkan (kewajiban, pekerjaan, dan sebagainya). Tetapi, di dalam al-Qur’an ternyata ada definisi sendiri tentang lalai. Sebagai firman Allah dalam QS. Yunus ayat 7:

اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا وَرَضُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَاطْمَـَٔنُّوْا بِهَا وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنْ اٰيٰتِنَا غٰفِلُوْنَۙ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami”

Dalam QS. Yunus ayat 7 dijelaskan bahwa orang yang lalai adalah orang yang tidak mengharapkan atau tidak percaya akan pertemuan dengan Allah SWT, merasa puas dan tentram dengan kehidupan dunia, dan tidak memberi perhatian kepada ayat-ayat Allah SWT.

Manusia adalah makhluk yang labil. Salah satu labilitas itu adalah sering lalai. Lalai terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain, terhadap lingkungan, dan terhadap Tuhannya. Lalai memang manusiawi, tapi jika lalainya sering dilakukan dan disengaja, ini sudah di luar batas kemanusiaan. Inilah lalai yang dilarang, yakni lalai yang sering dilakukan dan disengaja.

Allah SWT juga sudah memberikan peringatan yang keras tentang kelalaian, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-a’raf ayat 179:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولٰٓئِكَ كَالْأَنْعٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ  ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ

Artinya: “Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”

Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana langkah-langkah untuk menghindari sikap lalai. Sikap lalai dapat dihindari dengan beberapa hal:

Pertama, istirahat dan meninggalkan sesuatu yang tidak perlu diingat.

Kedua, memusatkan perhatian pada titik tertentu pada kaca untuk mengingat kembali ingatan di masa lalu.

Di dalam al-Qur’an juga sudah dijelaskan salah satu cara mengatasi sikap lalai sesuai QS. Al-Ahzab ayat 41-42

يآ أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, zikir yang banyak ,dan sucikanlah dia pagi dan petang”

Semoga kita bisa terjaga dan terhindar dari sikap lalai.

Bagikan Artikel ini:

About Dewi Khofifah

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang, Mahasantri Monashmuda Institute, Alumni PonPes Al Makmun Kedung, Jepara

Check Also

alquran 130702103109 621

Benarkah Harus Membaca Ta’awudz Sebelum Membaca al-Qur’an?

Pada umumnya sebagai umat muslim sebelum membaca al-Qur’an pasti membaca ta’awudz. Akan tetapi, apakah memang …

sabar

Ini Keutamaan Sabar di dalam al-Qur’an

Setiap orang pasti pernah mengalami musibah atau cobaan dalam hidupnya. Jika telah mengalami hal demikian, …