Messi mengenakan jubah tradisional Arab Bisht saat menerima tropi Piala Dunia dari Presiden FIFA Gianni Infantino
Messi mengenakan jubah tradisional Arab Bisht saat menerima tropi Piala Dunia dari Presiden FIFA Gianni Infantino

Media dan Mantan Bintang Inggris Ejek Pemakaian Jubah Tradisional Arab ke Messi

JakartaPemain Terbaik Piala Dunia 2022 Lionel Messi mendapat kehormatan dengan dipakaikannya jubah tradisional Arab Bisht oleh Emir Qatar Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al Thani usai membawa Argentina menjadi juara dunia 2022 di Stadion Lusail, Doha, Minggu (18/12/2022). Pemakaian Bisht itu sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas prestasi sepak bola yang diraih Argentina.

Jubah hitam itu terbuat dari bahan ringan dengan hiasan yang terkadang terbuat dari emas asli. Jubah ini sering dipakai oleh pejabat tinggi dan individu Arab berstatus tinggi atau pada acara-acara khusus.

“Itu adalah pakaian untuk acara resmi dan dikenakan untuk perayaan dan ini adalah perayaan untuk Messi,” kata Sekretaris Jenderal panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar Hassan al-Thawadi, dilansir dari The New Arab, Selasa (21/12/2022).

Namun, hal itu justru dikecam oleh media dan mantan bintang sepak bola Inggris, Gary Lineker. Mereka menuduh Al-Thani tidak menghormati Messi karena menutupi seragam Argentinanya. Telegraph menganggap gerakan itu sebagai tindakan aneh yang merusak momen terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

“Tampaknya memalukan karena mereka menutupi Messi dan kaus Argentinanya,” kata komentator BBC Gary Lineker selama siaran langsung upacara tersebut.

Lineker lantas menyebut bahwa tidak ada alasan untuk memakaikan jubah itu kepada Messi.

Sementara itu, penulis ESPN Mark Ogden menulis dalam tweet yang sekarang sudah dihapus: “Semua foto dirusak oleh seseorang yang membuatnya memakai jubah seperti orang yang akan potong rambut.”

Kecaman itu langsung mendapat tanggapan dari netizen. Kecaman itu disebut “bodoh” dan “rasialis” oleh banyak orang yang memahami signifikansi budaya dariBisht tersebut. Para penggemar mengatakan Messi tampak senang mengenakannya.

“Jubah bisht adalah untuk menghormati Messi bukan untuk menutupi bajunya. Dan saya tidak melihat Messi mengeluh, jadi mengapa kamu melakukannya?” tulis pengguna Twitter, Gee.

“Messi diberi bisht, pakaian status yang dikenakan pada acara-acara khusus oleh pria Arab yang diasosiasikan dengan keluarga kerajaan, tidak dijelaskan di komentar Inggris,” tulis Aktor dan komedian Inggris-Iran Omid Djalili di akun media sosialnya.

Beberapa juga menyebut standar ganda dalam reaksi media, menunjuk pada mantan pemain sepak bola Brasil Pelé yang mengenakan sombrero selama kemenangan Piala Dunia Brasil di Meksiko pada 1970.

“Mereka membuat Pele mengenakan topi Meksiko dan menganggapnya sebagai koeksistensi budaya, tetapi ketika Qatar melakukannya, Barat yang munafik menjadi gila,” tulis pengguna Twitter Turbo.

Berbeda dengan kemarahan pers Inggris, banyak outlet berita Argentina menyoroti signifikansi budaya dari sikap emir tersebut. Surat kabar Argentina Telam menulis: “Bisht yang dikenakan Messi saat mengangkat piala adalah bagian dari budaya Qatar dan Arab. Dedikasinya dalam budaya Arab mirip dengan pemberian kunci kota dalam budaya Latin.”

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

ketua pbnu kh ahmad fahrur rozi atau gus fahrur saat ditemui di surabaya 169 1

Respon PBNU Terkait Pelaporan Terhadap Pendeta Gilbert Yang Dinilai Lecehkan Umat Islam

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral karena membahas soal Zakat dan tata cara muslim …