taat hukum

Menaati Hukum Sejatinya Menyumbang Kemashlahatan bagi yang Lain

Terkadang kita mematuhi hukum hanya karena perintah dan takut untuk disangsi. Ketika perangkat hukum tidak ada, pelanggaran pun terjadi. Hukum masih dimaknai sekedar ketaatan dan perintah.

Sejatinya, hukum itu diciptakan untuk mengatur dan menjamin keselamatan manusia. Perintah ketaatan untuk membuat komitmen seseorang terhadap penegakan aturan. Bukan aturan itu sendiri yang harus dipahami, tetapi tujuan dari sebuah aturan.

Salah satu contoh, pada tanggal 9 agustus 2023 lalu, terlihat seorang supir bus sedang cekcok dengan pengendara motor yang melewati jalur busway yang melawan arus di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Tentu saja tingkah para pengendara motor ini membuat Busway yang akan melintas jadi terhambat.

Bukan tanpa alasan, puluhan pengendara motor ini nekat melawan arus karena takut ditilang polisi saat memasuki jalur TransJakarta. Video ini pun tersebar cepat dan viral. Dalam video tersebut terlihat laju kendaraan bus TransJakarta tersendat gara-gara motor tersebut nekat melawan arus. Terdengar sopir bus TransJakarta yang menegur pemotor yang ngotot lawan arah.

Kejadian ini diawali dengan pemotor nekat masuk ke dalam jalur busway yang kemudian melihat ada polisi yang sedang berjaga. Ia pun memutuskan lawan arus karena takut ditilang. Akhirnya, menghambat laju busway.

Dalam kasus ini, pertama yang harus dipahami adalah kepatuhan dalam melaksanakan aturan. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib bagi setiap lelaki muslim untuk mendengar dan taat (kepada atasan), baik ketika dia suka maupun tidak suka. Selama dia tidak memerintahkan untuk bermaksiat. Jika dia memerintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada kewajiban mendengarkan maupun mentaatinya.” (HR. Bukhari 7144, Abu Daud 2626).

Dari hadist di atas jelas sebuah aturan yang diberlakukan dalam sebuah negara wajib untuk ditaati oleh semua warga negaranya. Aturan sebenarnya ditegakkan bukan tujuan kepatuhannya, tetap kemashlahatannya.

Jika seorang warga taat kepada aturan setidaknya dia sudah menyumbangkan kemanfaatan bagi yang lain. Sebaliknya, orang yang melanggar aturan bukan sekedar akan menyebabkan mudharat bagi yang lain.

Dalam kasus di atas, bukan masalah ia melanggar saja yang menjadi persoalan, tetapi pada akhirnya ia mempersulit urusan orang lain yang jelas memiliki hak sepenuhnya atas jalan tersebut.

Rasulullah SAW berkali-kali menegaskan kepada para sahabat bahwa perbuatan menyulitkan orang lain tidak disukai oleh Allah SWT. Dari Abi Shirmah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Hadits di atas mengandung dua perkara penting dalam syariat yang perlu diperhatikan umat Muslim. Pertama, Islam menekankan pentingnya menaati hukum yang bertujuan kebaikan. Karena itulah, taat hukum sendirinya menjadi sebuah kebaikan.

Sebaliknya, tanpa disadari menyalahi hukum sejatinya menciptakan ruang bagi kesulitan orang lain. Terjadinya perselisihan dan konflik karena manusia meremehkan hukum dan aturan.

Islam sangat menjungjung tinggi norma dan meminimalkan perselisihan. Jika seorang umat mampu untuk taat pada peraturan dan tidak mempersulit hak manusia lain, maka perselisihan tidak akan terjadi dan kedamaian akan menyertai.

Dalam konteks bernegara pun sama. Terkadang ada kelompok yang meremehkan hukum karena dianggap buatan manusia. Tidak taat aturan dan hukum positif karena dianggap tidak bersumber dari hukum Allah. Pola pikir ini harus diluruskan.

Islam memerintahkan untuk mengangkat pemimpin agar membuat aturan demi keselamatan bersama. Bahkan, Nabi mengistilahkan jika dalam perjalanan kalian harus mengangkat salah satu menjadi pimpinan agar perjalanan lancar dan tertib. Aturan akan dibuat dalam rangka mencapai tujuan.

Menaati perintah Tuhannya di mana? Mengangkat pemimpin, membuat regulasi dan mencapai tujuan kemashlahatan adalah perintah Tuhan. Apa yang muncul dari perintah itu seperti pemimpin dan aturan harus ditaati karena itu bagian dari perintah agama.

Bagikan Artikel ini:

About Rufi Tauritsia

Check Also

sedekah laut

Sedekah Laut dalam Tradisi dan Akidah

Tradisi sedekah laut merupakan praktik yang umum dilakukan oleh para nelayan sebagai bentuk ungkapan rasa …

stuart

Stuart Seldowitz, Islamofobia dan Usia Pernikahan Aisyah

Stuart Seldowitz, seorang mantan penasihat pada masa Pemerintahan Presiden Obama, menimbulkan kontroversi dengan melontarkan ujaran …