menteri agama menag yaqut cholil qoumas menilai moderasi beragama
menteri agama menag yaqut cholil qoumas menilai moderasi beragama

Menag: Moderasi Beragama Solusi Untuk Perkokoh Kerukunan Antarumat Beragama

JAKARTA — Moderasi beragama bukan hanya sekedar konsep berpikir, namun merupakan gerak langkah dalam upaya menciptakan masyarakat yang moderat, sehingga moderasi beragama menjadi suatu kebutuhan dalam menciptakan perdamaian ditengah masyarakat yang majemuk. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana menciptakan kerukunan antaraumat beragama dan moderasi beragama menjadi salah satu kunci dalam membangun kerukunan tersebut.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai moderasi beragama merupakan solusi terbaik yang dibutuhkan masyarakat untuk menjaga dan memperkokoh kerukunan antarumat beragama. Pernyataan ini disampaikan Menag Yaqut saat memberikan ceramah kunci pada International Conference on Religious Moderation (ICROM) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, seperti dikutip dari laman republika.co.id Rabu (27/7/2022). Kegiatan ini digelar selama tiga hari pada Selasa-Kamis, 26-28 Juli 2022.

“Apakah moderasi beragama cocok dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia? Saya pikir, menurut hemat saya, kita perlu mengembangkan moderasi beragama keluar, mengekspornya ke dunia, sambil terus memperkuatnya di dalam negeri kita,” kata Menag.

Menag kembali menegaskan moderasi beragama merupakan salah satu solusi terbaik saat ini. Indonesia, kata dia, terus mengupayakan masyarakat yang memiliki cara pandang dan sikap yang adil dan seimbang, toleran, menghindari kekerasan, dan cinta tanah air.

Dia menambahkan, banyak negara menghadapi masalah yang sama dalam kehidupan beragama seperti ekstremisme dan populisme. Ada juga beberapa kekerasan dan/atau konflik agama yang membutuhkan pendekatan moderat. “Jadi apa yang harus kita lakukan? Setidaknya ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama, memperkuat konsep Islam moderat Indonesia dan menuliskannya se cara lebih komprehensif dan terstruktur,” ujarnya.

Kedua, imbuh Menag, mencoba menerapkan konsep tersebut pada kasus nyata sehingga kekuatan dan kelemahannya dapat diketahui lebih awal. Ketiga, konsep Islam Moderat di Indonesia harus dikonstruksi secara inklusif sehingga secara otomatis nilai-nilainya dapat diterima dalam kondisi dan negara apa pun.

“Ini adalah ‘pekerjaan rumah’ besar bagi akademisi, universitas, dan lainnya untuk melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut, serta untuk mempromosikan atau mengekspornya ke dunia,” katanya.

 

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

persatuan

Khutbah Jumat : Bulan Syawal Momentum Memperkokoh Ukhuwah dan Persatuan Bangsa

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى …

pertemuan maruf amin dengan gibran rakabuming raka dok setwapresbpmi 4 169

Resmi Ditetapkan Jadi Wapres, Gibran Langsung Sowan Minta Wejangan Ke Wapres KH Ma’ruf Amin

Jakarta – Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan menjadi Wakil Presiden terpilih pada pemilu tahun 2024, …