041049300 1711897830 830 556

Narasi Negatif tentang Pesantren Cederai Nilai Kebangsaan

PAMEKASAN — Beberapa hari ini ramai perbincangan terkait tayangan Trans7 dalam program bertajuk “EXSPOSE” yang mengulas tentang pesantren, namun bukan ulasan dan tayangan positif justru sebaliknya, berbagai narasi negatif dialamatkan kepada pesantren sehingga membuat gaduh ditengah masyarakat.Dilansir dari laman republika.co.id Anggota Komisi VIII DPR RI dari Pulau Madura Ansari menyesalnya adanya framing negatif pada lembaga pondok pesantren, karena hal itu telah menciderai nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesia-an.

“Narasi negatif tentang pesantren sebagaimana disiarkan di salah satu stasiun televisi nasional di Indonesia jelas sangat melukai dan mencederai nilai-nilai berbangsa dan bernegara kita, oleh karena itu perlu adanya evaluasi atau tindakan tegas dari institusi berwenang, yakni Dewan Pers dan Komisi Penyiaran,” katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.

Menurutnya, pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan keagamaan, melainkan bagian penting dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Lembaga pendidikan ini, sambung dia, sudah ada sejak Indonesia belum merdeka dan memiliki peran penting dalam ikut mencerdaskan anak bangsa.

Pada masa penjajahan hingga kemerdekaan, pesantren telah memainkan peran besar dalam membangun karakter bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Dalam sejarahnya, peran pesantren sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Banyak ulama yang menjadi pahlawan nasional, dan pemimpin besar Indonesia lahir dari lingkungan pesantren,” ujarnya.

Ansari yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Amien, Prenduan, Sumenep itu lebih lanjut mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghargai dan menghormati eksistensi pesantren sebagai bagian dari budaya yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.

“Kepada siapapun di republik ini, mari kita hargai dan hormati budaya pesantren yang sudah mengakar dari generasi ke generasi. Kontribusi pesantren terhadap NKRI sangat besar dan tidak ternilai,” katanya.

Politikus asal asal Daerah Pemilihan (Dapil) XI Madura itu berharap agar peristiwa atau pemberitaan yang membingkai tradisi pesantren secara negatif tidak terulang kembali.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

wamenag romo muhammad 250417075547 891

Pembentukan Ditjen Pesantren Tunggu Persetujuan Presiden, Wamenag Optimis Jadi Kado Hari Santri

JAKARTA — Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i mengungkapkan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren sangat dibutuhkan …

014276200 1679803442 830 556

Inilah Orang Indonesia Pertama Yang Belajar di Universitas Al-Azhar Mesir

JAKARTA — Universitas Al-Azhar Mesir merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tertua di dunia, sejarah …