Corona virus zoom
Corona virus zoom

Pandemi Corona, Muslim Indonesia di AS Tetap Aktif Berkegiatan Via Medsos dan Virtual

Washington DC – Pandemi virus Corona atau COVID-19 membuat seluruh kehidupan manusia menjadi tidak normal. Berbagai kegiatan di segala lini kehidupan terpaksa harus diubah untuk mencegah penyebaran virus mematikan yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China.

Belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah menjadi keharusan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut. Kota-kota besar lumpuh, kantor-kantor dan tempat belanja ditutup. Pun tempat hiburan, restauran, bahkan tempat ibadah pun juga harus ditutup sementara. Alhasil manusia hanya bisa berkomunikasi melalui media sosial (medsos) atau secara virtual.

Hal itu juga dirasakan Muslim Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat yang tergabung dalam dalam IMAAM (Indonesian Muslim Association in America). Mereka harus diam di rumah dan tidak bisa beraktivitas di masjid. Namun, mereka tetap aktif berkegiatan dengan bantuan media sosial dan virtual.

Fahmi Zakaria Zubir, dikenal sebagai Ustadz Fahmi, rutin melakukan tugasnya, memberi ceramah keagamaan kepada warga Muslim Indonesia di kawasan metro Washington DC. Yang berbeda dari rutinitasnya, semasa pandemi virus Corona ini, di mana separuh warga Amerika diperintahkan untuk diam di rumah, ceramah tidak disampaikan langsung kepada jemaah di masjid. Ceramah disampaikan melalui media konferensi telepon Zoom, dan Youtube. Zoom membantu terjadi interaksi langsung dengan jemaah, sedangkan Youtube membantu jemaah melihat langsung ustadz mereka berbicara.

“Menjaga rutinitas berjalan normal, antara lain dengan tetap bisa melihat tokoh agama mereka berbicara dan tetap bisa berinteraksi dengan saudara seiman, sangat membantu Muslim Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah Amerika meredam pandemi virus Corona. Tetapi yang penting adalah juga mengupayakan kehidupan berjalan normal, di rumah,” ujar ustadz Fahmi dikutip dari laman VOAIndonesia.com.

Dalam pernyataan bersama National Muslim Task Force (Satuan Tugas Muslim Nasional) untuk pandemi virus Corona meminta Muslim di seluruh Amerika Utara mendukung upaya pemerintah di negara masing-masing untuk melakukan karantina mandiri dan menerapkan social distancing atau menjaga jarak dalam bersosialisasi.

Muslim diingatkan untuk tidak bertemu dalam jumlah lebih dari 10 orang, dan bahwa tindakan itu penting demi melindungi diri, keluarga dan komunitas mereka. Task Force juga meminta masjid-masjid, pusat-pusat komunitas, sekolah dan semua tempat umum agar tutup sampai waktu yang akan ditentukan nanti.

Semua informasi dalam Task Force itu dimuat lengkap dan disebarluas oleh Islamic Society of North America (ISNA), yang termasuk dalam gugus tugas tersebut. Namun, ISNA, sebagai payung organisasi Islam di Amerika dan Kanada, menambahkan informasi lain, misalnya fiqih menyalatkan dan memakamkan korban COVID-19, yang sudah dirilis oleh Dewan Fiqih Amerika pada 13 Maret 2020.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Khutbah Jumat: Menjaga Semangat Beribadah Ramadan di Bulan Syawwal

Khutbah I الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ …

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …