Panduan Berakhlakul Karimah di Tengah Perbedaan

Assalamualaikum Warahmatullahi WabarokatuhKhutbah Pertama Hadirin sidang jumat yang RahimakumullahPada kesempatan jum at yang mulia ini marilah bersama sama kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikah Allah SWT bagi kita semua sehingga kita dapat berkumpul untuk melaksanakan sholat jumat berjamaah Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada kekasih Allah SWT junjungan kita Nabi Muhammad Saw yang telah membawa kita dari jalan kesesatan menuju nikmatnya Addinul Islam Selanjutnya khotib berwasiat kepada khususnya pada diri sendiri serta jamaah sekalian yang dirahmati Allah agar senantiasa dan terus berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT serta menjauhi segala laranganNya Hadirin sidang jumat yang dimuliakan Allah SWT Hari jumat merupakan hari yang mulia di mana pada hari jumat Allah SWT membukakan pintu pengampunan dan pada hari jumat merupakan momentum yang sangat baik untuk melakukan muhasabah terhadap apa yang telah kita perbuat selama satu minggu kebelakang dan bagaimana cara kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang lebih baik kedepannya dan lebih istiqomah dalam menjalankan ibadah Baca juga Membangun Peradaban Dalam Naungan Islam Rahmatan Lil alamin Dalam era keterbukaan informasi sekarang ini dengan adanya dunia dalam genggaman berupa Gadget yang terkoneksi dengan internet membuat setiap hamba dengan hamba lainya selalu terkoneksi hal tersebut dapat berdampak positif maupun negatif Seringkali pula segala perbedaan serta caci maki lebih cepat keluar melalui media sosial sehingga kita menjadi kurang menghargai perbedaan diantara sesama padahal jelas dalam al Quran Allah SWT berfirman Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal QS Al Hujurat 13 Dalam ayat tersebut jelas sekali Allah mengatakan bahwa kita manusia diciptakan berbeda beda dan dengan berbagai macam suku bangsa untuk saling mengenal apapu medianya silaturrahmi adalah sesutau yang sangat baik untuk dijalankan ayat tersebut juga menjelaskan bahwa multikulturalisme merupakan sebuah keniscayaan yang tidak mungkin untuk diingkari Dalam ayat yang lain Allah menegaskan Dan di antara tanda tanda kekuasaan Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain lainan bahasamu dan warna kulitmu Sesungguhnya pada yang demikan itu benar benar terdapat tanda tanda bagi orang orang yang mengetahui QS Ar Rum 22 Indonesia seperti yang telah kita ketahui bersama oleh Allah SWT diciptakan dengan berbagai suku bahasa dan warna kulit orang Lombok dengan Sumatra tentu berbeda bahasa dan warna kulitnya orang Jawa dengan orang Manado berbeda pula bahasa dan kulitnya orang Sunda dengan orang Papua berbeda pula bahasa dan warna kulitnya belum lagi di Indonesia terdapat beberapa agama yang dianut oleh masyarakat sehingga perbedaan perbedaan inilah yang seringkali membuat konflik diantara sesama anak bangsa padahal Allah SWT telah menegaskan bahwa perbedaan yang ada merupakan suatu anugerah yang Allah berikan untuk kita saling litaarofu saling mengenal dan saling menyayangi antara sesama anak bangsa Hadirin sholat jumat yang dimuliakan Allah SWTIslam hadir dimuka bumi bukan untuk satu golongan saja melainkan untuk seluruh alam Islam Rahmatan Lil alamin tujuan Islam adalah untuk mewujudkan perdamaian antar manusia menjaga hak hak asasi manusia serta meletakkan prinsip dasar pergaulan antar sesama dengan ahlakul karimah yang baik karena Rasulullah diutus sebagai Rasul tidak lain untuk memperbaiki ahlak manusia seperti yang Rasulullah katakan Innamal Buistu Liutammimal Ahklaq Sesungguhnya aku diutus keduania untuk memperbaiki Ahklaq Sehingga Islam dengan sangat tegas pula melarang seseorang untuk memaksa seseorang untuk mengikuti kemauanya dilarang untuk memaksa orang lain untuk masuk ke agama Islam karena tugas manusia bukan sebagai pemberi hidayah melainkan hanya untuk menyampaikan suatu kebenaran namun tentu penyampaian juga harus dengan ahlaqul karimah yang baik pula larangan untuk memaksa seseorang Allah tegaskan dalam firmannya Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam QS Al Baqarah 256 Larangan untuk tidak memaksakan seseorang atau suatu kaum memasuki agama Islam membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang memaksakan atau disebarkan dengan paksaan maka diayat yang lain tolong menolong terhadap sesama meskipun berbeda agama tidak dilarang sesuai dengan firman Allah SWT Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu Sesungguhnya Allah menyukai orang orang yang berlaku adil QS Al Mumtahanah 8 Islam memandang multikultur adalah suatu keniscayaan dan merupakan rahmat dari Allah SWT namun tidak semua kultur budaya dapat digabungkan dengan Islam karena Islam mempunyai tata cara dan batasan yang wajib menjadi panduangn serta pegangan umat Islam oleh karenanya paham multikulturlisme tidak dapat dijadikan dasar untuk mengambil semua budaya masuk ke dalam Islam Sidang jumat yang dimuliakan Allah SWT Islam adalah agama yang sempurna karena telah mencakup semua aspek kehidupan Agama Islam hendaknya melahirkan kultur sendiri sebagai acuan Karena Islam mempunyai syariat dan tatacara beribadah yang telah ditetapkan Jika terdapat kultur yang berbeda dengan Islam maka kultur tersebutlah yang harus menyesuaikan bukan Islam Walaupun Islam sangat menghargai perbedaan bahkan menjadi sunnatullah namun harus tetap mempunyai batasan batasan yang tidak boleh dilanggar oleh umatnya Akhirnya marilah kita melatih diri untuk selalu berusaha bersabar dan melatih diri untuk bersikap berdasarkan apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah sehingga kita tidak semena mena terhadap orang atau pemeluk agama lain dan semoga kita semua mendapatkan hidayah dan magfirah dari Allah SWT sehingga kelak kita dapat dibangkitkan bersama orang orang yang saleh Khutbah Kedua