Liverpool – Berstatus sebagai pemain bintang dengan bayaran sekitar 150.000 pounds atau kurang lebih Rp2,87 miliar per pekan, tidak membuat Sadio Mane jemawa. Pria asal Senegal ini justru dikenal rendah diri, rajin sedekah, rajin ibadah, tak sungkan bersihkan masjid, dan selalu bangun salat subuh di masjid.
Sifat mulianya sejalan dengan kemoncerannya di dalam lapangan. Mane adalah salah satu ‘roh’ Liverpool saat meraih berbagai piala seperti Liga Inggris dan Liga Champions bersama gelandang serang asal Mesir yang juga seorang Muslim, Mohamed Salah.
Di masa kejayaannya ini, Mane (28 tahun) ternyata tidak pernah lupa dengan yang namanya bersedekah. Ia bahkan menjadi donatur rutin berbagai pembangunan masjid dan rumah sakit di negaranya, Senegal.
Menurut laporan Daily Mail, Sadio Mane membantu pembiayaan pembangunan masjid, sekolah dan rumah sakit di Senegal. Medio 2018, Sadio Mane sempat menjadi perhatian. Saat itu, Mane yang menyandang status megabintang tidak segan untuk membersihkan toilet di masjid tertua yang berada di Kota Liverpool, Al-Rahma.
Tidak hanya rajin beribadah, Sadio Mane juga selalu menjalankan larangan-larangan apa saja yang diajarkan agama Islam. Salah satunya adalah keengganannya untuk menenggak minuman beralkohol.
“Saya tidak akan menyentuh alkohol. Agama merupakan sesuatu yang penting bagi saya. Saya sangat menghormati aturan-aturan Islam,” lanjut Mane.
Bahkan Sadio Mane tidak pernah lupa bangun pagi. Satu kewajiban yang dilakukan Sadio Mane saat pagi-pagi buta adalah menjalankan Salat Subuh di masjid.
“Saya selalu menjadi orang yang bangun pagi-pagi, dan ketika bangun, saya akan mandi dan beribadah. Mandi, beribadah. Rutinitas yang sama setiap harinya,” kata Sadio Mane.
Tak heran sikap dermawan dan ketaatan kepada agamanya, membuat karier Sadio Mane terus meningkat. Musim ini, Sadio Mane masih berpeluang membawa Liverpool memenangkan treble winner, yakni Liga Inggris, Liga Champions dan Piala FA.