39a94f1e 48fb 42dc 9ba4 ef7fda4be83d 43

Pemimpin Kelompok Teroris ISIS Tewas Ledakkan Diri Saat Digerebek Intelijen Turki

Ankara – Kelompok teroris global Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) sampai hari ini masih berbahaya karena dibeberapa negara masih melakukan gerakan untuk kembali bangkit seperti tahun 2014, namun dibeberapa negara kondisi mereka terus terdesak seperti yang terjadi di Turki, pemimpin mereka terbunuh dalam bom bunuh diri setelah dikepung oleh pihak keamanan.

Otoritas Turki membeberkan informasi detail soal operasi sukses terhadap pemimpin global militan Islamic State (ISIS) di wilayah Suriah. Ankara menyebut pemimpin global ISIS itu tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri yang dipakainya demi menghindari penangkapan.
Seperti dilansir AFP dan detik.com pada Selasa (2/5/2023), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Minggu (30/4) waktu setempat soal kematian ‘terduga pemimpin Daesh, nama sandi Abu Hussein al-Qurashi’. Daesh merupakan nama Arab untuk ISIS.

Laporan kantor berita Turki, Anadolu, membeberkan nama lengkapnya sebagai Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurashi dan menyebut dia bergabung dengan ISIS sejak tahun 2013, kemudian dengan cepat naik pangkat pada jajaran kepemimpinan militan radikal itu.

Media-media lokal Turki juga merilis gambar bangunan berpagar batu di tengah lapangan, yang menjadi lokasi persembunyian Qurashi di Provinsi Afrin, Suriah.

Salah satu bagian dari rumah dua lantai itu rusak parah, diduga akibat ledakan yang terjadi saat operasi berlangsung.

ISIS mengumumkan kematian pemimpin sebelumnya, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, pada 30 November tahun lalu.

Laporan Anadolu menyebut badan intelijen Turki, MIT, melakukan operasi selama empat jam dengan menemukan dan mengepung Qurashi pada Sabtu (29/4) waktu setempat.

Para agen-agen MIT kemudian meledakkan dinding batu yang mengelilingi bangunan itu, sebelum masuk melalui pintu belakang dan jendela samping.

Qurashi, sebut Anadolu, meledakkan rompi peledak yang dikenakannya ketika dia menyadari akan ditangkap, Tidak ada agen intelijen Turki yang tewas atau mengalami luka-luka dalam operasi itu.

Seorang koresponden AFP di Suriah bagian utara mengatakan bahwa operasi itu menargetkan sebuah peternakan yang terbengkalai yang pernah digunakan sebagai sekolah Islamis. Turki mengerahkan pasukan ke wilayah Suriah bagian utara sejak tahun 2020, dan menguasai seluruh area itu dengan bantuan proxy Suriah.

Pada masa kejayaannya, ISIS menguasai sebagian besar wilayah strategis di Irak dan Suriah, juga mengklaim rentetan serangan teror di wilayah Eropa. Tahun 2019 lalu, Amerika Serikat (AS) mengumumkan kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dalam operasi di wilayah Suriah bagian barat laut.

Sejumlah komandan top ISIS juga dilaporkan tewas dalam serangkaian operasi penggerebekan dalam beberapa tahun terakhir.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

084039400 1760199435 830 556

Pesan Habib Ja’far: Manfaatkan AI Sebagai Tools, Bukan Rujukan Utama Soal Persoalan Agama

JAKARTA — Perkembangan zaman tidak bisa dinapikan oleh masyarakat, termasuk perkembangan teknologi yang mempermudah keperluan, …

Bincang Jurnal

Perkuat Literasi dan Iman Untuk Bendung Penyebaran Radikalisme di Media Baru

Purwokerto — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan …