Pemimpin yang Rendah Hati

Teringat pidato khalifah pertama khulafa al rasyidin Abu Bakar al Shiddiq yang isinya sungguh mempesona menunjukkan kualitas pribadi seorang pemimpin Saudara saudara Aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik diantara kalian semuanya untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku Sifat jujur itu adalah amanah sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan Orang lemah diantara kalian aku pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak haknya Orang kuat diantara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan aku akan mengambil hak hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya Pidato tersebut disampaikan oleh Khalifah Abu Bakar sebagai sambutan saat pertama kali dinobatkan sebagai seorang pemimpin umat setelah wafatnya Rasulullah Saw Di dalamnya terkandung karakter sikap yang tegas kokoh memegang amanah dan juga rendah hati Kerendahhatian Khalifah Abu Bakar sebenarnya dapat diamati saat proses pemilihan yang kemudian para sahabat sepakat untuk memilihnya sebagai seorang pemimpin Itu pun proses pemilihannya berlangsung sangat dramatis Proses pemilihan Abu Bakar Setelah Rasulullah wafat kaum muslim di Madinah berusaha untuk mencari penggantinya Ketika kaum muhajirin dan Anshar berkumpul di Saqifah bani Sa idah terjadi perdebatan tentang calon khalifah Masing masing mengajukan argumentasinya tentang siapa yang berhak sebagai khalifah Baca Juga Abu Bakar As Siddiq dan Kisah Menjaga Amanah Kepemimpinan Kaum Anshar mencalonkan Said bin Ubaidillah seorang pemuka dari suku al Khajraj sebagai pengganti nabi Dalam kondisi tersebut Abu Bakar Umar dan Abu Ubaidah bergegas menyampaikan pendirian kaum muhajirin yaitu agar menetapkan pemimpin dari kalangan Quraisy Akan tetapi hal tersebut mendapat perlawanan keras dari al Hubab bin munzir kaum Anshar Di tengah perdebatan tersebut Abu Bakar mengajukan dua calon khalifah yaitu Abu Ubaidah bin Zahrah dan Umar bin Khattab namun kedua tokoh ini menolak usulan tersebut Akan tetapi Umar bin Khattab tidak membiarkan proses tersebut semakin rumit maka dengan suara yang lantang beliau membaiat Abu Bakar sebagai khalifah yang diikuti oleh Abu Ubaidah Kemudian proses pembaiatan pun terus berlanjut seperti yang dilakukan oleh Basyir bin Saad beserta pengikutnya yang hadir dalam pertemuan tersebut Proses pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah ternyata tidak sepenuhnya mulus karena ada beberapa orang yang belum memberikan ikrar seperti Ali bin Abi Thalib Abbas bin Abdul Muthalib Fadl bin al Abbas Zubair bin al Awwam bin al Ash Khalid bin Sa id Miqdad bin Amir Salman al Farisi Abu Zar al Gifari Amma bin Yasir Bara bin Azib dan Ubai bin Ka ab Telah terjadi pertemuan sebagian kaum muhajirin dan Anshar dengan Ali bin Abi Thalib di rumah Fatimah mereka bermaksud membai at Ali dengan anggapan bahwa Ali bin Abi Thalib lebih patut menjadi khalifah karena Ali berasal dari bani Hasyim yang berarti ahlul bait Proses pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah pertama menunjukkan selain kerendahhatian karena tidak mencalonkan diri sendiri juga betapa seriusnya masalah suksesi kepemimpinan dalam masyarakat Islam pada saat itu dikarenakan suku suku Arab kepemimpinan mereka didasarkan pada sistem senioritas dan prestasi tidak diwariskan secara turun temurun Peristiwa pemilihan pemimpin umat yang pertama kali setelah meninggalnya Rasulullah Saw itu juga menunjukkan sebuah proses musyawarah yang merupakan unsur penting dalam sistem demokrasi dalam konsep negara modern Itulah sebabnya sangat tidak beralasan jika terdapat sebagaian umat muslim menolak dan menentang demokrasi yang dianggapnya tidak dikenal dalam Islam padahal jika mengacu pada sejarah pengangkatan Khalifah Abu Bakar itu prinsip prinsip demokrasi telah dijalankan oleh para sahabat sejak khulafa al rasyidin dan bahkan jika terus dilacak akan ditemukan pula pada pengalaman Rasulullah Saw Demokrasi dengan demikian sama sekali tidak bertentangan dengan Islam justru saling mengisi dan ajaran Islam justru menjunjung tinggi niai nilai egaliterisme dan keadilan sebagaimana menjadi unsur primer dalam sistem demokrasi Ali Usman aktivis sosial pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …