menyaringkan bacaan dzikir
dzikir

Perbanyak Dzikir, Jangan Suka Nyinyir

Sekali lagi harus ditegaskan pada seluruh masyarakat saat ini bahwa mulut adalah gerbang keselamatan sekaligus kerusakan seseorang. Seseorang yang bisa menjaga lisannya akan selamat, tetapi orang yang suka mengumbar perkataan tidak bermanfaat dan selalu nyinyir sedikit lagi akan jatuh pada kerusakan dan kemudharatan. Rusak bagi dirinya sendiri dan juga bisa berdampak merusak orang lain.

Sungguh dewasa ini, masyarakat dengan hadirnya teknologi dan informasi tidak mampu mengontrol diri. Semua perkataan dilontarkan. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan sesungguhnya tidak berguna dan hanya menimbulkan kemudhratan. Masyarakat dan tokoh mengumbar perkataan yang bisa menimbulkan kehebohan.

Nabi dalam suatu riwayat dari Abu Musa Al Asy’ari pernah bertanya: Ya rasulullah, manakah muslim yang terbaik? Nabi menjawab :

مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

“Barangsiapa yang orang-orang Muslim selamat dari lidah dan tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penegasan Nabi ini merupakan warning bagi kita bersama untuk selalu menjaga lisan sebagai jalan keselamatan. Banyak orang jatuh, sengsara, rusak dan bahkan memberikan kerusakan kepada orang lain karena tidak mampu menjaga lisannya.

Nabi bersabda :

Artinya : “Janganlah kalian banyak berbicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena sesungguhnya berbicara terlalu banyak tanpa berdzikir kepada Allah mengeraskan hati. Dan sesungguhnya manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang- orang yang keras hatinya.” (HR Tirmidzi).

Karena itulah, Nabi memberikan panduan bagi kita untuk selalu menjaga lisan dengan perbanyak dzikir, bukan banyak nyinyir. Dengan selalu dizikir dan ingat kepada Allah, maka seseorang selalu merasa diawasi.

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Artinya : Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS; Al-Qaf: 18)

Ketika seseorang merasa diawasi ia akan selalu berhati-hati dalam berkata dan bertutur. Bukan banyak bicara yang tidak mempunyai kadar kemanfaatan bagi dirinya dan bagi orang lain. Semua perkataan tidak sedikitpun lepas dari pengamatan para malaikat yang akan dicatat sebagai amal baik dan buruk yang kelak dipertanggungjawabkan.

Ingatlah pesan Nabi agar umatnya tidak selalu nyinyir dan selalu memperbanyak dizkir.

Artinya : “Seluruh perkataan anak Adam atasnya (dicatat sebagai keburukan) dan bukan untuknya (dicatat sebagai kebaikan) kecuali amar ma’fur nahi munkar dan dzikir kepada Allah Ta’ala.” (HR. Tirmidzi).

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …