Perbedaan Adalah Sunnatullah Untuk Menciptakan Perdamaian Indonesia

Jakarta Perbedaan sudah sunnatullah yang tidak bisa dielakkan lagi oleh masyarakat Indonesia Bahkan perbedaan harus bisa dikelola untuk menciptakan perdamaian Ketika kita ingin menciptakan perdamaian bukan berarti kita menyamakan perbedaan tapi yang harus kita lakukan adalah mengelola perbedaan tersebut kata Influencer Pesantren M Abdullah Syukri saat menjadi narasumber Nusantara Millenial Summit di The Media Hotel and Towers Jakarta yang digelar oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama PP IPPNU Sabtu 22 6 2019 Abdullah menilai dunia yang penuh ketidakaturan merupakan keteraturan sendiri Ia mencontohkan banyaknya perilaku jahat seperti pencurian dan sebagainya itu menimbulkan adanya profesi polisi hakim dan sebagainya Dunia diciptakan tidak teratur tapi jadi keteraturan itu sendiri kata pria yang menamatkan studi magisternya di Universitas Duisberg Essen Jerman itu dikutip dari laman nu or id Menurutnya sampai kapanpun akan selalu ada konflik sejak penciptaan manusia sampai kelak nanti Oleh karena itu konflik harus dikelola Di samping itu persaudaraan jangan dimaknai sempit dengan hanya pada sesama umat Islam terlebih sesama kader organisasi Meskipun tidak bersaudara sesama Islam atau tidak satu naungan organisasi penghormatan tetap harus dilakukan kepada orang yang berbeda mengingat mereka sebagai sesama warga dan manusia Cukup kita menghormati dia sebagai ciptaan Tuhan kita menghormati dia kita menghargai dia karena itu memang ciptaan Tuhan Justru karena kalau kita menolak perbedaan itu kita sama saja tidak langsung itu menghina Tuhan itu sendiri ungkap santri Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat itu Baca Juga International Conference on Interfaith and Sprituality Ingin Ciptakan Kesejukan BeragamaAbdullah menjelaskan ada hal yang tidak berkait paut dengan agama tetapi ditarik masuk ke dalamnya Maka jika melihat hal tersebut anak muda harus tampil menyuarakan perbedaan untuk perdaiaman Ia juga menyampaikan bahwa banjir informasi di tengah lebih dari 70 persen penduduk Indonesia yang sudah terkoneksi internet kerap kali membuat mereka bingung mana berita yang benar Penguatan literasi digital menjadi kunci menghadapi fenomena kabar bohong yang merebak akhir akhir ini Literasi digital itu kunci untuk melawan hoaks katanya Selain Abdullah kegiatan tersebut juga menghadirkan Content Creator Zediens Aktivis Sosial Rana Anis Baswedan dan Presenter Tina Talisa Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama IPPNU dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …