istri nabi
istri nabi

Perempuan Pertama yang Dinikahi Rasulullah Setelah Wafatnya Khadijah

Salah satu kisah cinta yang penuh kesetiaan dalam kehidupan Rasulullah adalah pernikahan dengan Sayyida Saudah binti Zam’ah. Kisah ini tidak hanya mencerminkan kebijaksanaan Nabi Muhammad dalam mengelola rumah tangga, tapi juga menunjukkan betapa pentingnya rasa saling menghormati, dukungan, dan kesetiaan dalam suatu pernikahan.

Saudah binti Zam’ah adalah seorang perempuan Quraisy yang mulia. Ia adalah seorang janda, memiliki karakter yang kuat, dan sangat dihormati di kalangan masyarakatnya. Sebelum menikah dengan Rasulullah, ia telah menikah dengan Al-Sakran bin ‘Amr, seorang yang terhormat di Makkah. Namun, pernikahan itu berakhir dengan kematian suaminya. Setelah menjadi janda, Saudah tetap menjalani hidup dengan penuh martabat dan keberanian.

Rasulullah SAW, dalam perjalanan dakwahnya, hidup sendirian setelah meninggalnya sang istri Khadijah. Melihat keadaan tersebut, Khaulah binti Hakim yang merupakan sahabat dari Khadijah merasa kasihan dengan Rasulullah. Ia pun mengusulkan dua nama perempuan yang nantinya akan menemani dan dinikahi oleh Nabi Muhammad, yakni Aisyah dan Saudah binti Zam’ah. Dipilihnya Saudah karena pada saat itu Aisyah masih belum cukup umur.

Dukungan dalam Pernikahan

Pernikahan Rasulullah SAW dengan Saudah menggambarkan sebuah cinta yang penuh dengan kesetiaan dan dukungan. Rasulullah SAW memberikan kasih sayang, perlindungan, dan cinta kepada Saudah sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Allah SWT dalam Al-Quran. Ini menunjukkan bahwa dalam sebuah pernikahan, kedua belah pihak harus saling mendukung, menghormati, dan mencintai satu sama lain dengan penuh kesabaran dan pengertian.

Meskipun tak sedikit orang-orang Makkah terheran-heran atas penikahan Rasulullah dengan Saudah, namun sebagai seorang janda yang telah lanjut usia ia menunjukkan kesetiaan dan keteguhan karakter yang luar biasa dalam pernikahannya dengan Rasulullah. Ia merupakan salah satu dari sedikit orang yang memiliki kehormatan menjadi istri Nabi Muhammad.

Suatu hari, Rasulullah berkeinginan menceraikan Saudah yang menurut beberapa riwayat menyebutkan bahwa hal itu disebabkan Saudah yang sudah udzur dan juga khawatir tidak bisa memenuhi hak-haknya. Namun, Saudah mengharapkan agar Nabi tidak menceraikannya dan bisa merawat Nabi hingga akhir hayat. Bahkan merelakan hari gilirannya diberikan kepada Aisyah. Akhirnya, Rasulullah pun tidak jadi menceraikannya. Berkenaan dengan kejadian ini, turunlah ayat:

وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِن بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلاَجُنَاحَ عَلَيْهِمَآ أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ اْلأَنفُسُ الشُّحَّ وَإِن تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi kedauanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik.” (QS. An-Nisa: 128).

Kisah cinta dan kesetiaan antara Rasulullah SAW dan Saudah adalah inspirasi bagi umat Islam dalam menjalani pernikahan yang bahagia dan sukses. Mereka saling menghormati, mendukung, dan mencintai satu sama lain dengan tulus. Kisah ini juga mengajarkan kepada kita betapa pentingnya memberikan dukungan kepada janda-janda dan orang-orang yang telah kehilangan pasangan hidupnya.

Pernikahan yang juga mengingatkan kita akan pentingnya karakter yang kuat dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam kehidupan. Saudah adalah satu contoh nyata seorang wanita yang tetap tegar dan setia dalam menjalani kehidupan, bahkan setelah mengalami cobaan berat seperti kematian suami pertamanya.

Kisah cinta ini adalah salah satu dari banyak contoh kebijaksanaan dan kasih sayang Nabi Muhammad SAW dalam mengelola rumah tangganya. Semoga kita semua dapat mengambil inspirasi dari jalan hidup Rasul dalam menjalani kehidupan berumah tangga yang penuh kasih sayang dan kesetiaan. Aamiin.

Bagikan Artikel ini:

About Muhammad Ikhsan Hidayat

Peneliti di Pon-pes Dar al-Qolam Semarang

Check Also

ramadan

Keberkahan 10 Malam Terakhir Bulan Ramadan

Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu-waktu yang dinanti oleh umat Islam. Pada momen …

puasa bulan rajab

Perbanyak Istighfar di Bulan Rajab, Berikut Bacaan dan Keutamaannya

Tak terasa kita telah memasuki bulan Rajab. Bulan yang dimuliakan dalam Islam dan disebut juga …