Perempuan Sangat Mudah masuk Perangkap Radikalisme

Jakarta Radikalisme dan terorisme tidak lagi hanya tentang para lelaki pergeseran peran seorang perempuan dari pasif menjadi aktif telah benar benar mengubah wajah radikalisme dan terorisme di dunia dan Indonesia khususnya Beberapa kejadian bom bunuh diri melibatkan perempuan bahkan perempuan menjadi salah satu aktornya sebut saja kasus bom panci yang tidak sempat meledak bom gereja di Surabaya hingga bom Sibolga yang ternyata menurut pengakuan suaminya sang istri lebih radikal dan jago meracik bom Dikuti dari laman voaindonesia com Fakta tersebut menjadi sebuah ironi bagi negeri yang sangat menjunjung budaya timur seperti Indonesia belum lagi jika dikaitkan dengan agama yang sama sekali tidak mengajarkan kekerasan Namun demikian seorang pengamat militer dan intelijen Nefo Handayani Kertopati mengungkapkan bahwa perempuan justru lebih rentan terpapar paham radikalisme Antara lain faktor agama sosial dan budaya yang membuat perempuan Indonesia terpinggirkan Apalagi kata dia perempuan di pedesaan yang tingkat pendidikan dan ekonominya rendah Utamanya di pedesaan tidak menjadi korban dari rekrutmen ISIS lah Di sana itu akhirnya kita harus menghadapi anak anak gadis kita menikah lalu apabila suaminya kombatan meninggal di peperangan Nanti dinikahkan lagi oleh kombatan lain mau tidak mau harus diterima begitu saja Kasihan kan dan mereka merasa itu sebagai kepatuhan sebagai seorang istri tidak boleh protes jelas Susaningtyas dalam sebuah diskusi di Jakarta Kamis 20 6 Susaningtyas menambahkan bahwa dalm upaya pencegahan dan penyebaran paham radikal tentu tidak bisa hanya dilakukan oleh satu lembaga saja yaitu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme BNPT Pihak pihak terkait seperti kepolisian TNI Kemensos Kemendikbud Kemenag dan ulama penting untuk dilibatkan Di samping itu menurutnya perlu ada gerakan literasi bagi perempuan Indonesia untuk memberikan pemahaman yang benar tentang agama dan ideologi Pancasila yang sudah disepakati bersama Perempuan itu harus mengerti haknya apa itu demokrasi Sebenarnya yang dikatakan thogut itu apa sih Jadi jangan semata mata percaya bahwa itu yang harus dipercaya Itu adalah Pancasila dan demokrasi sebagai thoghut tuhan selain Allah red aparat dan orang yang tidak sepaham dianggap thoghut tambahnya Baca juga Gandeng Ulama Dan Takmir Masjid TNI Polri Serukan Perdamaian Pasca PemiluMenanggapi hal tersebut Direktur Pencegahan BNPT Hamli menjelaskan bahwa sebenarnya bukan hanya perempuan saja yang rentan terpapar radikalisme tetapi semua mulai dari lelaki dewasa remaja hingga anak anak juga menjadi sasaran untuk direkrut oleh kelompok radikal Sebenarnya yang disasar hampir semua orang yakni laki laki dan perempuan sama saja Jadi kita juga memberikan penguatan terhadap kelompok rentan perempuan dan remaja Karena memang yang ada sekarang mereka yang menjadi sasaran jelas Hamli Hamli menjelaskan ada 2 pendekatan yang dilakukan pemerintah dalam memerangi radikalisme yaitu dengan pendekatan hukum dan pendekatan lunak seperti program deradikalisasi dan kontra radikalisasi yang menggandeng sejumlah pihak seperti artis Untuk penegakan hukum ia menyebut total sudah ada 2 000an orang yang ditangkap kepolisian sepanjang periode tahun 2000 2019 Sementara itu Direktur Nusantara Institute Sumantho Al Qurtuby menjelaskan tantangan Indonesia saat ini yaitu menjaga keragaman di Indonesia dari tindakan tindakan intoleransi dan kekerasan Terlebih kata dia telah muncul kelompok kelompok agama ideologi dan politik intoleran yang bertentangan dengan keragaman Karena itu kata dia kelompok mayoritas yang selama ini diam terhadap intoleransi perlu bersuara secara bersama sama untuk menjaga keragaman di Indonesia Jangan pernah takut menyuarakan kebenaran jangan pernah takut prinsip prinsip yang kita anggap benar Itu yang saya lakukan kan begitu meskipun kita digebukin di medsos silakan saja ujarnya Sumantho yang juga menjadi dosen di salah satu kampus di Arab Saudi juga menuturkan telah terjadi perubahan positif di negara negara Timur Tengah Karena itu kata dia Indonesia semestinya tidak melakukan sebaliknya apa yang telah dilakukan negara negara di Timur Tengah tersebut