Jakarta – Meningkatnya kasus Islamofobia dibeberapa negara khususnya eropa harus mendapatkan perhatian dunia, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, pada hari Jumat (25/9) mengutuk secara keras publikasi kartun Nabi Muhammad SAW yang dikeluarkan oleh harian mingguan satir Prancis. Khan mendesak campur tangan PBB melawan meningkatnya Islamofobia.
Imran Khan, berbicara tentang meningkatnya Islamofobia yang disebabkan oleh berbagai pelecehan yang dilakukan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab pada sidang PBB dalam pesan yang direkam sebelumnya, Khan mengatakan bahwa meningkatnya nasionalisme global telah “menonjolkan Islamofobia” dan mengatakan bahwa Muslim “terus menjadi sasaran impunitas di banyak negara.”
“Insiden di Eropa termasuk penerbitan ulang sketsa penghujatan oleh Charlie Hebdo adalah contoh terbaru,” kata Khan, seperti yang dikutip dari AFP dan diambil dari laman cnnindonesia.com
“Kami menekankan bahwa provokasi yang disengaja dan hasutan untuk membenci dan kekerasan harus dilarang secara universal.
“Majelis ini harus mendeklarasikan hari internasional untuk memerangi Islamofobia dan membangun koalisi untuk melawan momok.”
Charlie Hebdo, yang dikenal karena humornya yang kasar dan keyakinan absolutnya terhadap kebebasan berbicara, telah berulang kali memicu kemarahan di dunia Islam dengan menerbitkan kartun Nabi Muhammad.
Banyak Muslim menganggap penggambaran fisik nabi mereka sebagai penghujatan.
Dua belas orang tewas dalam serangan oleh pria bersenjata Islam di kantor Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari 2015.
Pada hari Jumat, seorang pria dengan sebilah pisau melukai dua orang di luar bekas kantor surat kabar di Paris sebelum ditangkap oleh polisi.
Penodaan agama adalah masalah yang sangat sensitif di Pakistan, yang telah menyaksikan pembunuhan massal atau main hakim sendiri terhadap orang-orang yang dituduh tidak menghormati Islam.
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah