Mohammad Salah memasang hiasan Ramadan di kediamannya di Liverpool
Mohammad Salah memasang hiasan Ramadan di kediamannya di Liverpool

Ramadan di Negeri Orang, Mo Salah Kangen Patrol Bangunkan Sahur di Kampung Halamannya

Liverpool – Mohamed Salah tengah berkibar bersama Liverpool. Meski gagal membawa Liverpool lolos ke semifinal Liga Champions dan gagal bersinar maksimal di Liga Primer Inggris musim ini, Salah tetaplah seorang bintang di Anfield.

Selain kebintangannya di lapangan hijau, Salah adalah seorang Muslim yang taat. Keberadaannya membuat Liverpool kebanjiran penggemar Muslim. Bahkan manajemen The Reds, telah membuat musola di Anfield sebagai fasilitas ibadah kaum Muslim. Apalagi Muslim di Liverpool tidak hanya Mohammed Salah, tetapi juga ada Sadio Mane dan Xherdan Shakiri.

Di Bulan Ramadan 1442 Hijriah, Salah dan dua kompatriotnya harus menjalankan ibadah di tengah profesionalitasnya sebagai pemain sepakbola. Alhasil, Salah mengaku rindu (kangen) dengan tradisi Ramadan di kampung halamannya di Mesir.

Salah satu yang paling Salah dirindukan adalah tradisi Mesaharati atau patrol membangunkan sahur. Salah mengungkap kerinduannya merayakan bulan spesial di kampung halamannya di Mesir lewat sebuah unggahan di laman Instagram pribadinya.

“Semua orang punya kenangan akan Mesaharati, itu satu hal yang sangat saya rindukan,” ujar Salah.

Dikutip dari detikTravel, Senin (19/4/2021), Mesaharati merupakan sebuah tradisi yang berkembang di Timur Tengah termasuk Mesir. Itu merupakan tradisi orang-orang akan berteriak dan membangunkan umat Islam untuk bersiap melakukan sahur.

Adapun tradisi itu biasa dilakukan oleh kaum laki-laki. Sambil berteriak, sang pelaku tradisi juga membawa dan memukul sejenis gendang yang disebut Baza di Mesir.

Tradisi Mesaharati itu sedikit mirip dengan tradisi membangunkan umat dengan membawa tetabuhan keliling jelang waktu sahur di Indonesia.

mesaharati
Tradisi Mesaharati di Mesir

“Ada banyak hal yang saya rindukan, kumpul keluarga, kenangan bersama teman dan keluarga. Ini semangat di bulan Ramadan, perasaan berada di sana,” ujar Salah.

Salah menyebutkan, selain Mesaharati, ada  sejumlah hal yang menjadi kekhasan momen bulan Ramadan di Mesir, antara lain seperti lampion khusus, manisan dan kue, hingga layangan warna-warni berbagai ukuran yang menghiasi langit Mesir.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

lapar

Saya khawatir Apabila Perut Kenyang akan Lupa pada yang Kelaparan

Ramadan telah berlalu, tetapi ada nilai sangat penting yang harus disisakan. Selalu terus merawat keadaan …

ketua pbnu kh ahmad fahrur rozi atau gus fahrur saat ditemui di surabaya 169 1

Respon PBNU Terkait Pelaporan Terhadap Pendeta Gilbert Yang Dinilai Lecehkan Umat Islam

Jakarta – Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral karena membahas soal Zakat dan tata cara muslim …