rasulullah
wasiat rasulullah

Rasanya Adem dan Sejuk, Jika Hidup Berdampingan dengan Rasulullah

Rasullah tegas. Namun, bukan berarti Rasulullah selalu menampakkan wajah sangar dan menyeramkan. Selalu berapi-api dalam berorasi dan banyak kutipan yang penuh ancaman. Wajah Rasulullah ternyata tidak pernah lepas dari senyuman, tetapi bukan berarti tertawa yang terbahak-bahak. Karenanya, baginda Rasulullah mengajarkan bersedekahlah walaupun hanya senyuman yang engkau miliki.

Rasanya adem dan sejuk jika bisa hidup berdampingan dengan beliau. Bukan pemimpin negara yang terlihat menyeramkan. Tetapi pemimpin yang bisa duduk sejajar dengan sahabat yang lain. Rasulullah pun sangat menyayangi anak kecil. Bahkan Rasulullah dalam kesempatan khutbah harus berhenti sejenak karena melihat cucunya datang di majlis, lalu beliau menghampiri. Pribadi yang sangat penyayang.

Rasanya adem dan banyak pelajaran hikmah yang bisa dilihat langsung jika hidup bersama Rasulullah. Sahabat Muadz pernah dikomplain jamaahnya karena memimpin shalat dengan terlalu lama. Rasulullah pun menegor sahabat kesayangannya itu, untuk tidak menimbulkan fitnah. Di belakang, ada jamaah yang penuh kesibukan, orang tua yang harus mengurus anaknya dan segudang kesibukan lainnya. Sangat fleksibel dan memperhatikan urusan orang lain, sekalipun dalam masalah ibadah.

Rasanya adem dan akan banyak pelajaran yang bisa diambil terutama tentang cara berdakwah dengan bijak jika bisa menyaksikan langsung pribadi yang berwibawa, tetapi bersahaja tersebut. Suatu saat, ada pemuda yang mengajukan izin berzina kepada Rasulullah. Sontak para sahabat di sekelilingnya naik pitam dan marah besar. Tentu bagi mereka; kelakuan pemuda ini kurang ajar!.

Rasulullah menahan amarah pada sahabatnya dan mengajak dialog pemuda tersebut. Bukan menghujam sang pemuda dengan dalil yang berbusa-busa sehingga pemuda itu merasa takut. Rasulullah justru mengajak pemuda untuk membayangkan bagaimana jika korban zina itu adalah ibunya, saudari perempunnya, bibinya atau kerabat dekatnya. Sontak pemuda itu tersadar tentu keburukan zina. Bukan hanya persoalan haram dan dosa besar, tetapi dampaknya.

Sungguh rasanya adem dan menyejukkan jika dapat berkumpul bersama Rasulullah secara langsung di tengah kehidupan beragama yang sangat beragam seperti saat ini. Rasulullah tiba-tiba berdiri ketika ada rombongan jenazah melewati majlis beliau. Berdiri dalam tradisi Arab adalah bentuk penghormatan.

Sahabat memberikan informasi penting kepada Rasulullah seolah menegornya. Rombongan tadi adalah pemeluk Yahudi, ya Rasulullah. Begitulah informasi berharga itu dilayangkan kepada Rasulullah. Beliau justru menjawab : bukankah ia manusia juga?. Masyallah, jawaban Rasulullah ini penuh makna dan pembelajaran penting.

Rasanya adem dan menyejukkan jika membaca sirah Rasulullah yang penuh dengan pelajaran berharga tersebut. Membaca sirahnya saja menggetarkan apalagi para sahabat yang beruntung dapat menyaksikan langsung.

Namun, tentu saya tidak berkecil hati. Rasanya hamba ini akan terus berdoa agar termasuk golongan yang imannya sangat dikagumi Rasulullah. Bukan imannya para malaikat, bukan imannya para Nabi dan bukan imannya para sahabat di sekeliling beliau. Iman yang menakjubkan menurut Rasulullah adalah umat saat ini yang teguh memegang keimanan walaupun tidak menyaksikan langsung kehebatan mukjizat Rasulullah, tetapi meyakini dan terus memegang teguh keimanan tersebut.

Hiduplah berdampingan dengan sunnah Rasulullah.

Bagikan Artikel ini:

About Farhah Salihah

Check Also

orang tua

Keyakinan Tidak Bisa Meruntuhkan Perintah Kebaikan Sosial

Tidak ada halangan untuk berbuat kebaikan karena persoalan perbedaan keyakinan. Perbedaan keyakinan bukan menjadi halangan …

Allah mengabulkan doa

Ujian Terberat adalah Kebahagiaan, Bukan Kesedihan!

Orang sering menyangka sesungguhnya ujian dan cobaan dari Allah itu ketika kalian sedang mengalami kesusahan, …