refleksi maulid
romantisme Rasulullah

Refleksi Maulid (2) : Para Sahabat yang Mengharap Berkah Rambut Rasulullah

Sungguh aku melihat Rasulullah bersama tukang cukur yang mencukur rambutnya sementara para shahabatnya mengelilinginya, mereka tidak ingin rambut beliau sehelaipun jatuh kecuali ditangkap tangan salah seorang (dari mereka). (HR. Muslim).

Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad SAW, yang menyimpan beberapa helai rambut Nabi. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ketika Nabi mencukur rambutnya saat Haji Wada’, rambut tersebut dibagikan kepada para sahabat. Ummu Salamah menyimpan beberapa helai rambut itu di sebuah wadah khusus.

Diriwayatkan bahwa ketika seseorang sakit, mereka datang kepada Ummu Salamah untuk memohon air yang telah dicelupkan dengan rambut Rasulullah. Mereka percaya bahwa air yang disentuh oleh rambut Nabi memiliki keberkahan dan dapat menjadi obat. Dalam Sahih al-Bukhari, disebutkan bahwa Ummu Salamah menggunakan rambut tersebut untuk memohon berkah bagi orang-orang yang sakit.

Kisah lain adalah tentang Khalid bin Walid, panglima perang Islam yang terkenal, yang juga dikenal sangat mencintai Rasulullah SAW. Diriwayatkan bahwa Khalid bin Walid menyimpan sehelai rambut Nabi Muhammad SAW di dalam topinya. Dia sangat menghormati dan memuliakan rambut Nabi tersebut, dan meyakini bahwa keberanian serta perlindungan yang ia dapatkan dalam peperangan adalah berkah rambut Nabi yang ia simpan.

Dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa dalam sebuah pertempuran, Khalid kehilangan topinya. Dia sangat bersusah payah mencarinya, dan ketika ditanya mengapa ia begitu peduli, Khalid menjawab bahwa di dalam topi itu terdapat rambut Rasulullah SAW yang ia bawa sebagai berkah.

Rambut Nabi salah obyek para sahabat dan para ulama salaf mengambil berkah. Dari Ibnu Sirin berkata, Aku berkata kepada Abidah, Kami memiliki rambut Nabi yang kami dapat dari Anas, atau keluarga Anas. Ia lalu berkata, Sekiranya aku memiliki satu helai rambut Rasulullah, maka itu lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya. (HR: bukhari).

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

Delegasi AIMEP

AIMEP 2025: Jembatan Lintas Iman dan Budaya Australia-Indonesia

Jakarta – Persahabatan antarbangsa bukan hanya urusan diplomasi, melainkan juga amanah iman untuk saling mengenal …

Studium Generale di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ulama Saudi: Islam Itu Jalan Tengah, Bukan Kekerasan

Jakarta – Moderasi beragama bukan hanya ajaran Islam, tetapi juga fondasi kebangsaan Indonesia. Nilai wasathiyah …