toleransi sunnah nabi
maulid

Menguak Keistimewaan Bulan Maulid di Mata Para Sahabat Rasulullah

Tepatnya tanggal 18 Oktober 2020, dalam kalender Hijriyah umat Islam memasuki salah satu bulan yang sangat istimewa dalam sejarah Islam. Bulan Rabiul Awal atau lebih akrab dikenal di masyarakat dengan bulan Maulid adalah bulan kelahiran Sang Nabi Agung Muhammad bin Abdullah. Mengapa bulan ini teramat istimewa?

Di dalam al Qur’an, Allah swt berfirman :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkan salam kepadanya” (QS. Al Ahzab: 56)

Rasulullah saw bersabda:

وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِيْ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ وَمَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنَّةِ

Artinya: “Barang siapa yang menghidupkan sunnahku, berarti dia mencintaiku, dan barang siapa yang mencintaiku maka ia nanti bersamaku di syurga” (HR. al Tirmidzi)

Berangkat dari ayat dan hadits yang seperti demikian, sejak abad ke 3 Hijriyah ummat Islam senantiasa merayakan maulid Nabi saw dengan besar-besaran. Hal ini bukan karena hanya memandang hukum merayakan maulid Nabi saw sunnah, tetapi kecintaan ummat begitu tinggi kepada Nabi Muhammad saw.

Hingga saat ini, perayaan maulid Nabi saw tetap kokoh di tengah-tengah masyarakat Islam di berbagai negara. Perayaan ini merupakan bentuk ekpresi tinggi terhadap lahirnya pembawa kedamaian, pembuka cakrawala berpikir ummat manusia terhadap Tuhannya yang sebelumnya tertutup kabut kebodohan.

Para al arif billah (orang-orang yang sudah dekat dengan Allah swt) memandang perayaan maulid Nabi saw tidak hanya sebagai perbuatan sunnah, melainkan ada keistimewaan-keistimewaan tersendiri di dalamnya.

Berikut keistimewaan-keistimewaan bulan maulid menurut ummat terbaik setelah Nabi saw yang diriwayatkan Imam Ibn Hajar al Haitami as Syafi’i:

Pandangan Para Sahabat tentang Maulid Nabi

Sayyid Abu Bakar al Shiddiq ra berkata:

مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِي الْجَنَّةِ

Artinya : “Barang siapa yang menginfakkan hartanya satu dirham untuk pembacaan maulid Nabi saw maka ia akan menjadi temanku di syurga”

Sayyid Umar bin Khattab ra menyebutkan:

مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا الْإِسْلَامَ

Artinya : “Barang siapa yang mengagungkan kelahiran Nabi saw, maka dia sungguh-sungguh telah menghidupkan Islam”.

Sayyidina Ustman bin Affan ra mengatakan :

مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَأَنَّمَا شَهِدَ غَزْوَةَ  بَدْرٍ وَحُنَيْنٍ

Artinya : “Barang siapa yang menginfakkan satu dirham untuk pembacaan maulid Nabi saw maka seakan-akan ia telah ikut dalam perang Badar dan Hunain”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallah wahjah menegaskan :

مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا بِالْإِيْمَانِ

Artinya : “Barangsiapa yang mengagungkan maulid Nabi saw maka ia tidak akan keluar dari dunia kecuali dalam keadaan beriman”

Demikian pernyataan empat sahabat Nabi saw tentang keutamaan-keutamaan perayaan maulid Nabi saw. Sebab itu maka para al arif billah tidak ragu-ragu menyatakan kesunnahan merayakan maulid Nabi saw serta jaminan syurga bagi yang berbangga-bangga ria dengan kelahiran manusia istimewa tersebut.

Bagikan Artikel ini:

About M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Check Also

shalat jamaah perempuan

Posisi Yang Utama Bagi Perempuan Saat Menjadi Imam Shalat

Beberapa hari belakangan ini sempat viral di media sosial tentang video yang menampilkan seorang perempuan …

menghambat terkabulnya doa doa

Meminta Doa kepada Orang Shalih Hukumnya Haram? Ini Dalilnya !

Dalam salah satu ceramahnya, Yazid bin Abdil Qadir Jawas berkata tidak boleh meminta doa kepada …