Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi secara resmi meniadakan pelaksanaan salat tarawih di semua masjid selama bulan suci Ramadhan. Keputusan ini sudah diperkirakan sebelumnya, setelah berbagai tindakan yang diambil Arab Saudi dalam memerangi penyebaran virus Corona atau COVID-19.
Menteri Urusan Agama Islam Saudi, Abdul Latif Al Sheikh, menyatakan salat Tarawih lebih baik dijalankan di rumah. Hal ini selama situasi masih tetap sama akibat pandemi yang melanda Arab Saudi.
“Penangguhan salat lima waktu di masjid lebih penting dari pada penangguhan salat Tarawih. Kami memohon kepada Allah SWT agar menerima amalan salat Tarawih, baik yang dikerjakan di masjid-masjid atau pun di rumah,” kata Abdul Latif, dikutip dari Khaleej Times.
Selain mengenai salat di Masjid, Abdul Latif juga menyatakan salat Jenazah untuk kematian pasien COVID-19 cukup dikerjakan oleh 5 hingga 6 orang saja. Selebihnya, bisa dilakukan di rumah.
Pada Sabtu lalu, Raja Salman mengeluarkan perintah perpanjangan jam malam di seluruh wilayah Saudi sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sumber di Kementerian Dalam Negeri mengatakan, perintah perpanjangan disampaikan sehari sebelum batas waktu 21 hari pemberlakuan jam malam pertama diterapkan yakni pada 23 Maret. Perintah jam malam yang pertama berakhir pada Sabtu (11/4/2020) malam.
Perpanjangan jam malam dimaksudkan untuk memastikan wabah virus Corona berada dalam kendali penuh. Perintah jam malam di seluruh wilayah pada awalnya berlaku mulai pukul 19.00 sampai 06.00 waktu setempat. Kemudian diperpanjang dari pukul 15.00 sampai 06.00.
Namun pada pekan lalu, sebagian kota-kota besar di Arab Saudi, di antaranya Jeddah, Riyadh, Makkah, dan Madinah, memberlakukan jam malam 24 jam penuh.
