Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah
Jakarta – Pemerintah India melalui Undang-Undang (UU) Kewarganegaraan yang baru disahkan tengah berupaya menyingkirkan umat Islam, terutama pendatang dari Pakistan dan Bangladesh. Dalam UU itu, umat Muslim yang bukan asli India, akan dianggap sebagai warga ilegal, sementara pendatang beragama lain seperti budha, kristen, katolik, dll, tetap bisa menjadi warga negara resmi.
Namun di tengah upaya keji pemerintah India dibawah kendali Perdana Menteri Narendra Modi, ada sebuah oase berhembus dari negara bagian Punjab. Sebuah keluarga beragama Sikh, Darshan Singh justru memberikan contoh kehidupan dengan toleransi umat beragama yang tinggi. Mereka memberikan tanah kepada warga muslim desa Macchike, distrik Moga, di negara bagian Punjab, untuk lahan pembangunan masjid.
Desa Macchike sebenarnya sudah memiliki masjid yang berusia hampir 200 tahun. Namun masjid itu kemungkinan besar akan dihancurkan untuk proyek pelebaran jalan tol.
Lebih dari setahun yang lalu ketika proyek itu dimulai, keluarga muslim di desa Machhike, yang tergabung dalam kelompok “Muslim Welfare Society” berusaha mendesak pihak berwenang untuk menyelamatkan masjid tersebut.
Namun, setelah beberapa bangunan yang berlokasi dekat dengan masjid dihancurkan, sejumlah warga Muslim mulai mencari tempat alternatif untuk masjid. Mereka juga mendekati perangkat desa, tetapi tidak berhasil.
“Kami khawatir dengan tempat ibadah kami. Hanya dengan 14-15 keluarga muslim di desa yang memiliki populasi lebih dari 7.000 orang, kami tidak memiliki sumber daya untuk membeli tanah, tapi kami juga tidak ingin kehilangan satu-satunya tempat ibadah. Pada titik inilah keluarga Darshan Singh datang sebagai malaikat penolong dan menyumbangkan tanah untuk membangun masjid,” ucap Ketua Muslim Welfare Society, Roop Mohammad.
Harga tanah yang disumbangkan tersebut diperkirakan mencapai 800,000 rupee atau sekitar 11,200 dolar AS.
