1e6a1227 ae13 4bc3 bb10 4e3c0a9054ef 169
1e6a1227 ae13 4bc3 bb10 4e3c0a9054ef 169

Siswa di Depok Menangi Pemilihan OSIS, Dianulir karena Diduga Non-Islam

Jakarta – Pemilihan ketua OSIS SMA 6 Depok harus diulang dengan alasan terdapat kesalahan pada sistem E-Voting yang digelar oleh penitia, meskipun pada pemilihan sebelumnya siswa atas nama Evan Clementine telah terpilih untuk menjadi ketua OSIS namun kemenangan Evan dianulir.

Kegagalan Evan menjadi ketua OSIS menimbulkan praduga bahwa karena beragama non-muslim. Padahal setelah dilakukan pemungutan suara (10/11) penghitungan Evan berhasil mengalahkan keempat calon lainnya. Namun dengan alasan sistem e-voting yang error dan banyak siswa yang tidak memilih akhirnya pemilihan diulang.

“Saya sudah menyampaikan apa yang yang saya harusnya ungkapkan. Maksud saya kalau pemilihan voting ulang bukan keputusan yang terbaik,” ujar Evan menceritakan seperti dikutip dari laman CNNIndonesia.com, Kamis (12/11).

Evan menduga alasan voting ulang adalah dalih agar dirinya gagal menjadi Ketua OSIS. Dugaan tersebut muncul setelah sejumlah potongan gambar percakapan yang dia terima, berisi sejumlah upaya untuk menggagalkan Evan menjadi ketua OSIS.

Kabar tersebut juga Evan konfirmasi sehari setelah proses pemilihan yang kemudian dibatalkan. Evan sempat menanyakan hal itu kepada Wakil Kepala SMAN 6 Depok.

“Dari pas yang saya dipanggil dadakan itu, akhirnya saya bilang, kenapa di-voting ulang, apa karena agama saya? Dia bilang, ‘Enggak kok. Enggak mungkin. Kamu jangan berpikir seperti itu’,” kata dia menirukan jawaban Wakasek.

“Dan akhirnya sampai tadi pagi menghadap Wakasek dan kepala sekolah orang tua saya juga ikut dan saya sudah menyampaikan dan itu sudah keputusan mereka,” imbuh dia.

Evan kini telah memutuskan mengundurkan diri dalam pencalonan. Ia meyakini bahwa dirinya memang tak bisa terpilih, atau tak diizinkan untuk menjadi Ketua OSIS.

Pasalnya, menurut Evan, kasus tersebut bukan kali pertama terjadi. Menurut dia, keinginannya menjadi Ketua OSIS untuk membuktikan semua orang, terlepas dari latar belakang agama, dapat menjadi pemimpin.

“Saya mau minta keadilan untuk kayak keyakinan, kayak misalnya semua orang berhak menjadi pemimpin mau agama apapun itu. Mau bagaimana pun kalau kualitasnya baik dia berhak jadi pemimpin,” katanya.

Kepala SMAN 6 Depok, Abdul Fatah meminta agar persoalan tersebut tak dibawa ke persoalan agama. Menurut dia, kasus tersebut murni kesalahan teknis kerusakan sistem e-voting yang digunakan panitia pemilihan.

Fatah memastikan bahwa keputusan untuk mengulang e-voting bukan disebabkan latar belakang agama Evan. Ia menduga bahwa isu tersebut hanya dimanfaatkan kelompok tertentu yang memiliki kepentingan.

“Saya pastikan bukan itu, itu isu, biasa itu dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu yang merasa tidak nyaman. Saya pastikan tidak ke arah sana,” katanya.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

persatuan

Khutbah Jumat : Bulan Syawal Momentum Memperkokoh Ukhuwah dan Persatuan Bangsa

Khutbah I   اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى …

pertemuan maruf amin dengan gibran rakabuming raka dok setwapresbpmi 4 169

Resmi Ditetapkan Jadi Wapres, Gibran Langsung Sowan Minta Wejangan Ke Wapres KH Ma’ruf Amin

Jakarta – Gibran Rakabuming Raka resmi ditetapkan menjadi Wakil Presiden terpilih pada pemilu tahun 2024, …